LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Peduli penyandang disabilitas Bank Aceh Syariah (BAS) Cabang Bireuen berkalaborasi dengan Dinas Sosial setempat menyerahkan bantuan berupa alat bantu serta keterampilan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Penyerahan bantuan itu dalam rangka peringatan Hari Kesetiakawanan sosial Nasional dan hari disabilitas tahun 2021, acara yang berlangsung di pendopo Bupati Bireuen, Selasa 28 Desember 2021
Bantuan untuk 50 penyandang disabilitas itu berupa kursi roda, tongkat, alat bantu dengar serta nantinya ketrampilan hidup menurut kebutuhan masing-masing.
Bob Miswar, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bireuen, mengatakan untuk mendukung hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas, pihaknya berupaya menyalurkan sejumlah bantuan yang bemamfaat.
“Yang kita serahkan berupa kursi roda bagi penyandang disabilitas yang lumpuh, juga tongkat maupun alat bantu dengar yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ucap Bob Miswar
Kepala Bank Aceh Syariah Cabang Bireuen menyebutkan, bantuan beras dan kain sarung yang diberikan pada peringatan hari disabilitas ini.
“Setidaknya, bisa meringankan beban mereka, meskipun belum dapat menjangkau keseluruhan penyandang disabilitas di Kabupaten Bireuen, akan tetapi kami berharap walaupun sedikit namun bisa membantu meringankan beban mereka,” urai Junaidi
Sementara itu, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Yusaini Yusuf, mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh Pemkab Bireuen dan BAS Aceh untuk memperhatikan mereka penyandang disabilitas.
Katanya, dari pendataan yang dilakukan PPDI, terdapat 1800 penyandang disabilitas khususnya di Kabupaten Bireuen.
“Namun baru 200 orang yang masuk database mereka. Kami berharap Bupati Bireuen dalam hal ini menaruh perhatian dalam bentuk alokasi anggaran untuk peningkatan ketrampilan hidup kami,” paparnya
Salah seorang penyandang disabilitas, Dahliana, warga Gampong Paya Timu, Kecamatan Peudada, mengungkapkan dirinya sudah sering di data baik oleh perangkat desa maupun yang mengaku dari Pemkab Bireuen. Namun hingga saat ini ia mengaku belum pernah mendapatkan bantuan.
“Sudah empat tahun saya tidak dinafkahi oleh suami dan sekarang saya terpaksa menghidupi dua anak saya sendiri,” urainya pilu seraya menyebut nama kedua anaknnya, Muhammad Al Hafili dan Afizanul Nisa, yang kerap menanyakan dimana ayahnya itu (M. Reza)