Begini Kronologis Meniggalnya Basri yang Diamuk Massa Versi Aliansi Pemuda Aceh Jakarta

 

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Terkait Meninggalnya Salah satu Warga Aceh Muhammad Basri (36) yang dikeroyok Massa di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan pada Jumat 8 Mei 2020 dini hari Aliansi Pemuda Aceh (APA) di Jakarta meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.

Ketua Aliansi Pemuda Aceh Jakarta Nazarullah mengatakan kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Wana Kencana sektor 12,4 Ciater pada Jumat 8 Mei 2020 Pukul 00:21 Kelurahan Ciater Tangerang, amuk massa terjadi karena Muhammad Basri diteriakin maling oleh orang tidak dikenal dengan nada tinggi sehingga memicu massa emosi dan menyerang Warga Aceh tersebut dengan membabi buta tanpa mendengarkan penjelasan apapun.

Menurut pengakuan saksi kunci yang juga rekan tempat Basri bekerja kepada Nazarullah, ia meminta Izin untuk membeli rokok di Alfamart tanpa membawa HP dengan berjalan kaki, namun dalam perjalanan tiba-tiba ada yg meneriakin Basri Maling Motor, spontan Massa Menarik Basri keluar dari Alfamart dan lansung dipukuli dengan membabi buta.

“Muhammad Basri dituduh hendak merampas motor yang sedang lewat dan berusaha mengambil motor tapi korban melawan dan berteriak maling dan dengan seketika masyarakat datang menangkap dan memukuli saudara kita yang dari Aceh tanpa mendengar penjelasan apapun,” Sebut Nazarullah pada Sabtu 9 Mei 2020

Menurut Nazar hingga saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Polres Tangerang dan Polsek Serpong untuk diproses siapa saja yang terlibat amuk massa dengan anarkis tersebut yg menyebabkan Basri meninggal dunia.

“Kami Aliansi Pemuda Aceh Jakarta siap Mengawal Proses hukum hingga tuntas ke akar-akarnya,” Tegas Nazar

Baca: Diteriaki Maling, Warga Aceh Dikeroyok Massa Hingga Meninggal di Tangerang

Muhammad Basri merupakan Warga Desa Leuce Kecamatan Pereulak Kabupaten Aceh Timur sehari-sehari bekerja sebagai sopir Cargo di Jakarta, meninggalkan Anak berumur 8 tahun dan seorang istri, ia juga Alumni Pesantren Darul Aman Al-Aziziah Menasah Krung Peudada.

Nazarullah selaku Ketua Aliansi Pemuda Aceh Jakarta pada Jumat 8 Mei 2020 malam dirinya dihubungi oleh H. Sudirman atau Haji Uma EB untuk melihat langsung dan membantu sedikit biaya pengurusan jenazah.

Lanjutnya, setiba di RSU Tangerang Kota dan menuju Kamar Jenazah langsung bertemu dengan Ketua Persatuan Aceh Serantau (PAS) yang sudah membantu mengurus semua kebutuhan keluarga dan korban termasuk biaya RS dan Biaya pemulangan lewat darat menuju Aceh.

“Terimakasih tak terhingga untuk Ketua PAS dan pengurus yang cepat tanggap dlm membantu masyarat Aceh di Jakarta, kepada Anggota DPD RI H. Sudirman dan Rafly Kande dan Jenazah saat ini sudah dipulangkan ke kampung halaman lewat jalur darat,” lanjut Pemuda asal Pidie ini.

Nazar juga mengungkapkan kekecewaannya kepada Pemerintah Aceh sama sekali tidak merespon dan mengatakan tidak ada anggaran, begitu juga kepada pengurus Taman Iskandar Muda (TIM) di Jakarta
yang tidak ada rasa tanggung jawab apapun terhadap korban amuk massa ini. (Red)