Daerah  

Cek Aset Bergerak, Wabup Pidie Jaya Temukan Banyak Masalah

LINTAS NASIONAL – PIDIE JAYA, Setelah enam hari pasca Pelantikan, Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, mengecek aset daerah bergerak (Kendaraan Dinas) yang ada di seluruh dinas dan Setdakab Pidie Jaya. Pengecekan dilakukan di halaman kantor DPRK dan Dinas PUPR setempat pada Senin, 24 Februari 2025.

Dalam pengecekan secara global tersebut, Wabup menemukan kendaraan dengan berbagai masalah. Seperti Damkar BPBD Pidie Jaya yang masih menggunakan pompa air secara manual, kenderaan yang masih di luar, dan kendaran yang tidak difungsikan serta yang sudah rusak.

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKSD) Pidie Jaya, melalui Kabid Aset Daerah, Bustanian, mengatakan aset daerah yang sudah didata ada 986 unit dari beberapa dinas dan kabag. Sedangkan aset berupa traktor dari Dinas Pertanian dan Pangan belum dirinci secara akurat.

“Sebanyak 896 unit aset daerah (Bergerak) meliputi kendaraan R 2 (Roda Dua) sebanyak 568 unit, R3 16 unit, R 4, 222 unit, R 6 36 unit dan Alat Berat (Excavator dan Dosser) sebanyak 42 unit, sedangkan traktor pada Dinas Pertanian dan Pangan belum kita cek,” ucap Bustanian.

Dari jumlah tersebut, kata Bustanian, terdapat 24 kendaraan rusak berat, Hilang 32 unit, memiliki BPKB 616 unit dan tanpa BPKB sebanyak 260 unit.

“Selain itu, masih 3 (tiga) unit alat berat yang rusak, salah satunya masih di hutan Pidie Jaya. Kita usahakan secepatnya akan ditarik ke gudang aset,” kata Bustanian.

Wakil Bupati Pidie Jaya, menyarankan kepada kepala dinas yang mengelola Bus Sekolah, karena tidak dipakai untuk antar jemput anak sekolah, bus tersebut disimpan saja di gudang.

“Bus yang tidak digunakan lagi untuk antar jemput anak sekolah, agar digudangkan di gudang aset,” pinta Wabup.

Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, dalam pengecekannya, selain kendaraan operasional, juga kendaraan dinas untuk kepala dinas, Wabup juga menemukan kendaraan yang malas dirawat, padahal dipakai sehari-hari ke kantor.

Bagi kepala dinas yang malas merawat mobil dinas (aset daerah) wakil bupati menyuruh kembalikan saja mobil tersebut ke Bidang Aset, agar diberikan kepada ASN yang lain.

“Mobil sudah disediakan negara, merawat saja malas. Ini terbukti mobil tidak pernah dicuci dan air radiatornya mau habis. Kalau tidak mau merawat, kembali saja biar kita berikan kepada ASN lain,” ujar Hasan Basri.

Khusus untuk truk Damkar, bupati menyuruh kepala BPBD untuk memasang pompa air otomatis dan slang air minimal tiap damkar harus ada 100 Meter. Selain itu, juga peralatan kerja pegawai Damkar, seperti baju anti panas harus ada.

“Jangan lagi pompa manual di truk damkar, ganti ke otomatis secara bergantian,” pungkas Wabup. (Is)