LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Wali Murid Madrasah Tsanawiyah Negeri (MtsN) 1 Peusangan Kabupaten Bireuen mengeluhkan iuran atau sumbangan sekolah yang diduga pungutan liar (Pungli) dengan dalih untuk biaya timbunan sekolah.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya mengata sekolah negeri seharusnya bebas dari pembayaran tambahan karena ditanggung oleh pemerintah.
Namun pada kenyataannya, orang tua dibebankan dengan iuran pembangunan sekolah senilai 100 ribu per Siswa.
“Pungutan dengan dalih timbunan itu sangat memberatkan siswa, karena sekolah negeri dibiayai oleh Pemerintah, kanapa mesti ada kutipan lain lagi, padahal untuk pembangunan ditanggung oleh pemerintah,” ujarnya pada Rabu 27 September 2023
Kepala Sekolah MTsN 1 Peusangan Anshari membenarkan adanya kutipan dengan nominal 100 Ribu per Siswa , alasannya untuk timbunan Empat ruang kelas yang sering tergenang air.
“Uang tersebut untuk biaya Timbunan 4 Lokal yang sering tergenang air, kutipan tersebut hasil rapat dengan Ketua Komite sekolah dan para Wali Murid,” beber Anshari
Anshari mengatakan MTsN yang dipimpinnya terdapat 700 siswa-siswi
Anshari juga menyebutkan, pengutipan uang pembangunan itu dilakukan Komite Sekolah.
Sementara itu Ketua Komite Sekolah MTsN Peusangan Rusyidi Mukhtar mengatakan bahwa sekolah tersebut sering tergenang air jika musim hujan, untuk menanganinya pihak Komite, sekolah dan Wali Murid menggelar rapat bersama untuk mencari solusi.
“Jadi hasil kesepakatan rapat, pihak wali murid setuju untuk melakukan swadaya melakukan penimbunan untuk mengatasi agar tidak lagi tergenang banjir, kami komite tidak pernah memaksa dan mengarahkan,” ujar Rusyidi yang juga akrab disapa Ceulangik
Ceulangik mengatakan, tidak ada anggaran lain sehingga harus meminta bantuan dari para wali murid, namun katanya tidak ada paksaan dan tidak ada kewajiban.
“Itu sifatnya tidak diwajibkan, namun siapa yang ikhlas saja, karena sifatnya swadaya, jika nanti tidak cukup, kami sebagai Komite akan mencari solusi lain,” lanjutnya
Katanya, setelah uang terkumpul nanti pihak wali murid juga akan membentuk panitia untuk menanganinya, karena para murid sudah lama mengeluh dengan kondisi sekolah seperti itu.
“Pada rapat beberapa waktu lalu, saya meminta untuk dibentuk panitia dari wali murid, baik dalam pengutipan dana maupun melakukan pekerjaan, jika nanti tidak tertangani, pihak komite dan sekolah akan mencari solusi lain,” jelas Ceulangik yang juga Ketua DPRK Bireuen itu
Menurut Ceulangik, ada 3 Lokal yang tergenang air saat hujan, sehingga tidak bisa dilakukan proses belajar mengajar.
“Saya baru menjabat Ketua Komite, jadi masih kurang paham dengan kondisi sekolah, dari saya sendiri sudah membantu pembangunan saluran dan Paving Block, namun belum bisa dikerjakan, saya rasa kepala Sekolah harus kembali duduk dengan Wali Murid karena uang 100 Ribu itu besar karena yang bersekolah itu bukan orang berada semua,” pungkas Ceulangik (M. Reza)