LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Pegiat Media Sosial Denny Siregar menyebut Habib Rizieq Shihab (HRS) bisa dijerat dengan pasal pelanggaran protokoler kesehatan dengan hukuman satu 1 tahun penjara.
Denny juga menyebut beberapa hari ini Jokowi jadi sasaran caci maki setelah kepulangan Habib Rizieq namun ia berpendapat saat ini semua kegiatan yang digelar Habib Riziek dan pengikutnya sengaja dibiarkan untuk menghindari bentrok di lapangan.
“Ia akan dijemput nanti kalau sudah sepi. Pasal yang dipakai sementara melanggar protokol kesehatan dengan menolak karantina mandiri. Pasal 93, penjara satu tahun lamanya,” kata Denny Siregar dalam pernyataan tertulisnya pada Minggu 14 November 2020.
Denny juga menyinggung pembubaran massa yang akan menggelar aksi dukungan ke Nikita Mirzani, “Bukan karena kejam, justru karena sayang. Jangan sampai kumpulan orang ini nanti kena hukuman dengan pasal yang sama,” lanjut Denny
Denny Siregar mengungkapkan kekesalannya karena seolah aparat membiarkan kerumunan, tapi tidak ada yang lebih baik, hanya itu yang bisa dilakukan sekarang. apalagi ada yang “sedang menunggu” supaya ada keributan besar, ada yang ingin menyiram bensin nantinya jika api menyala dan pembelot itu ada dalam tubuh pemerintah sendiri.
“Situasi saat ini sangat rumit Ini bukan sekadar masalah Rizik. Dia hanya boneka saja, tugasnya bikin masalah, bikin kerumunan besar, menunggu dipukul supaya bisa meledakkan kerusuhan. Baru nanti ada tim berbeda yang lebih matang, profesional dan akan siramkan bensin supaya api bisa membakar,” lanjut Denny
Menurutnya Kesalahan pemerintah adalah tidak mengantisipasi besarnya massa yang dimobilisasi tim Rizik dari daerah-daerah sekitar. Apalagi ada kemungkinan bebarapa oknum aparat membelot yang membuka “pintu belakang”, sehingga bandara jadi mudah dikuasai.
“Mau melakukan represi jelas tidak mungkin. Kerumunan massa, kalau ditekan bisa memantik api. Bahaya. Apalagi ini bandara internasional. Maka yang dilakukan hanya menjaga massa itu supaya tidak terlalu brutal,” tulis Denny lagi
Padahal katanya lebih lanjut, Polisi pun tahu bahwa sesudah bandara sudah disiapkan even-even lain yang akan menambah kerumunan. Salah satunya even pernikahan. Bagaimana bisa menyetop kerumunan besar itu ?
“Jalan satu-satunya, biarkan saja dulu. Fasilitasi kalau perlu, karena massa yang datang sebenarnya adalah korban yg perlu diselamatkan. Karena itu, BNPB bagikan masker sebagai bagian dari protokol kesehatan. Arus lalu lintas diamankan. Isolasi tempat pernikahan, perkecil parameternya, supaya tidak meluas kemana-mana,” pungkas Denny Siregar (M.Kha)