LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Iskandar Usman Al-Farlaky, mengatakan, pembangunan 3.650 unit rumah layak huni yang sempat gagal dibangun pada tahun anggaran 2021 harus diplot ulang, sehingga rumah tersebut bisa dibangun untuk masyarakat Aceh yang membutuhkan.
“Pada forum banggar ini, saya perlu ingatkan kita semua. Tim TAPA, rumah yang dicoret untuk pembangunan 2021 harus diplot kembali di anggaran perubahan nantinya. Apalagi penerima rumah ini sudah diverifikasi, bahkan ada yang sudah membongkar rumah dasar dengan harapan segera dibangun yang baru,” tegas politisi Partai Aceh ini.
Rapat Badan Anggaran (Baggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) berlangsung Kamis (15/4/2021) siang, di ruang serbaguna DPRA. Dari Tim TAPA langsung dipimpin Sekda Aceh Taqwallah, sementara dari DPRA dipimpin Dahlan Djamaluddin, serta dihadiri para anggota Banggar dan anggota TAPA. “Jangan sampai rakyat menunggu dalam ketidakpastian,” tegas Iskandar.
Ditemui terpisah usai rapat, Iskandar Al-Farlaky menyebutkan, awalnya rencana rumah layak huni atau rumah dhuafa melalui APBA tahun 2021 sebanyak 4.430 unit. Namun jumlah unit rumah kemudian berkurang, tinggal tersisa sebanyak 780 unit. “Saya alhamdulillah tahun 2021 berhasil mengusulkan melalui pokir 60 unit rumah, yang sudah terakumulasi dari jumlah 780 unit itu,” terangnya.
Rumah layak huni, kata Al-Farlaky, dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJM) Tahun 2017-2022, Pemerintah Aceh akan membangun rumah dhuafa sebanyak 30 ribu unit. Dimana, Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA) 2021, menargetkan pembangunan rumah dhuafa sebanyak 6 ribu unit. “Ini harus menjadi catatan serius Pemerintah Aceh, apalagi Mendagri dalam setiap evaluasi APBA juga menyetujui pembangunan rumah ini,” pungkas Iskandar mengingatkan. (πΌππΎ)