Iklan Lintas Nasional
Daerah  

Eddie Foundation & Warga Temukan Prasasti Kerajaan Islam di Semak Belukar Pedalaman Bireuen

Foto; Direktur Eddie Foundation DR.Teuku Eddy Faisal Rusydi Bersama Relawan dan Tokoh Masyarakat di lokasi situs bersejarah yang diperkirakan berasal dari Abad 16 Masehi

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Pendiri sekaligus Direktur Lembaga Kemanusiaan Eddie Foundation Teuku Edy Faisal Rusydi bersama relawan dan warga pedalaman salah satu Desa di Bireuen menemukan batu nisan yang diperkirakan berasal dari abad ke 16 Masehi pada Selasa 22 Desember 2020.

Temuan itu berawal dari informasi warga dikabarakan melalui Juru Bicara Eddie Foundation Akmal Rusli bahwa di dekat rawa tepatnya di Desa Samuti Krueng Kecamatan Gandapura Kavupaten Bireuen terdapat batu nisan yang mirip zaman kerajaan, selanjutnya Direktur Eddie Foundation bersama relawan dan warga melakukan pembersihan.

Berdasarkan cerita warga sekitar batu nisan bahwa sebelumnya lokasi itu pernah didatangi sejarawan asal Bandung, Jawa Barat. Menurut mereka lokasi itu dahulu kala adalah wilayah kedudukan salah satu kerajaan Islam, karena kalah dalam perebutan pengaruh dan kekuasaan akhirnya tenggelam.

Oleh karena itu di sekitar lokasi terdapat banyak batu nisan yang terbuat dari batu dengan ukiran khas dan tulisan berbahasa Arab yang berusia ratusan tahun.

Eddie Foundation merupakan salah satu lembaga kemanusiaan yang berkonsentrasi penuh terhadap pelestarian situs dan cagar budaya di Aceh dan wilayah nusantara lainnya berkomitmen memberikan perhatian dan pelestarian benda purbakala dan situs budaya karena sangat penting untuk kelangsungan suatu generasi dan peradaban.

“Bangsa besar adalah mereka yang tidak pernah melupakan sejarah masa lalunya, terlebih sejarah keemasan Islam yang situs dan cagar budayanya ada di Aceh “ tegas Direktur Eddie Foundation, Dr(Cn). Teuku Eddy Faisal Rusydi, SHI., M.Sc., CM., CTT. (K)

Dihadapan relawan dan warga Teuku Eddy juga meminta perhatian instansi terkait untuk melestarikan situs dan cagar budaya kerajaan Islam di Aceh yang jumlahnya cukup banyak, tersebar di berbagai wilayah dan selama ini terkesan jauh dari perhatian pemangku kepentingan,

“Semua situs Budaya dan peninggalan bersejarah harus kita lestarikan, karena itu sejarah yang tidak boleh dilupakan disamping pengajaran bagi generasi mendatang dalam hal ini Lembaga Eddie Foundation berkomitmen untuk bekerjasama dengan pihak lainnya dalam melestariskan situs peninggalan bersejarah,” ungkap Teuku Edy

Dilokasi tersebut pula warga yang turut menemani Direktur Eddie Foundation dan relawan meminta lembaga itu untuk memberikan perhatian terhadap cagar budaya peninggalan sejarah keemasan Islam di Aceh. (AK)