LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah Melantik dan melakukan Pengambilan Sumpah Bupati Bireuen Sisa Masa Jabatan Tahun 2017-2022 pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen, di Gedung DPRK Bireuen, Kamis 18 Juni 2020
Muzakkar menggantikan Almarhum Saifannur yang meninggal dunia pada 19 Januari 2020.
Nova dalam pidatonya berpesan agar Muzakkar harus mampu menciptakan harmonisasi di lingkungan pemerintahan dengan menerapkan prinsip tata kelola yang bersih, transparan dan akuntabel.
“Bersikaplah dengan tegas dan bijaksana dalam menginisiasi lingkungan kerja yang sadar hukum, terutama dalam kaitannya dengan pemberantasan korupsi,” kata Nova.
Nova mengingatkan pentingnya memperkuat kerja sama dengan legislatif, tokoh agama, dan tokoh masyarakat agar dukungan bagi pembangunan lebih lancar.
“Tingkatkan kualitas pelayanan publik, serta merancang penggunaan anggaran daerah seefektif mungkin. Dengan demikian aktivitas pembangunan mampu memacu pertumbuhan pusat ekonomi yang integratif, demi mewujudkan daya saing daerah yang unggul,” ujar Nova.
Nova juga mengingatkan Muzakkar untuk terus menjaga dan meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan Pemerintah Aceh agar dapat merancang dan mensinergikan pembangunan secara bersama sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Aceh, seperti yang terdapat dalam RPJM Aceh 2017-2022 yang memuat program-program prioritas.
Pembangunan yang dimaksud, lanjut Nova, tidak hanya bidang ekonomi, infrastruktur, pertanian dan sebagainya, tapi juga di bidang kesehatan, termasuk kaitannya dengan penanganan wabah covid-19 yang marak belakangan ini. Penyebaran virus tersebut bahkan telah merusak banyak sendi kehidupan masyarakat.
Nova berharap Kabupaten Bireuen bisa menjadi pemicu bangkitnya pembangunan itu, mengingat Bireuen relatif minim kasus penyebaran covid-19.
Itulah beberapa point pesan dan sarakata Nova Iriansyah selaku Plt Gubernur Aceh saat melantik Muzakkir sebagai Bupati Definitif Bireun.secara kepartaian,Muzakkar adalah bawahan Nova karena Muzakkar adalah ketua DPC Demokrat Bireun sedangkan Nova sendiri adalah Ketua DPD Demokrat Aceh.
Pesan dan sarakata itu tidak hanya menjadi anggukan semata bagi Muzakkar selaku Bupati Bireun.itu merupakan “cemeti” sipaya Bireun segera berbenah dan mencapai prestasi gemilang sesuai Visi Misi Pasangan Almarhum Saifannur dan Muzakkar pada Pilkada 2017 lalu.
Menariknya,Nova yang berstatus “Plt” Gubermur saat melantik Muzakkar yang juga Plt Bupati Bireun,tentu berharap agar dirinya segera dilantik oleh Mendagri atas nama Presiden sebagai Gubernur Definitif pasca Inkrahnya putusan hukum Irwandi pada 13 Februari 2020 lalu.
Wajar memang karena status sebagai PLT tidak membuat Nova bisa bergerak lincah dan gesit apalagi ada beberapa oknum Kadis dan juga Sekda Taqwallah yang dianggap kurang loyal kepada Nova.
Sekda Taqwallah dinilai terlalu maju dan merasa lebih cerdas dari Nova.ini tentu tidak sehat karena Sekda apapun cerita kedudukannya tetap dibawah Plt Gubernur.
Informasi dari orang lingkaran Istana Kepresidenan menyebutkan bahwa memang ada tolak tarik ulur kepentingan soal pelantikan Nova sebagai Gubernur Definitif.
“Kurang terdapat “chemistry” antara Bapak Presiden dengan Nova apalagi soal pidato Nova dulu pada acara Kenduro Kebangsaan di Bireun beberapa waktu lalu,” ujar sumber tersebut.
Tapi kabar terakhir yang diperolehnya, Nova tidak akan lama lagi akan segera dilantik oleh Mendagri.
“Nova akan dilantik pada awal atau pertengahan Juli mendatang,” pungkas sumber itu.
Benar atau tidak kita akan menunggu, semoga tidak terlalu lama (lagi). (Red)