LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Artis Nasional asal Aceh, Tompi menceritakan kisah pahit meninggalnya sang ibunda karena Covid-19 di awal bulan Ramadhan lalu.
Ia mengenang bahwa sang ibu terpapar Covid-19 saat pulang kampung ke Aceh.
Kekecewaan Tompi pun tumpah karena pelayanan petugas medis yang tak sigap menemani pasien, terutama di daerahnya.
Sang ibu yang seharusnya dirawat sejak pagi, baru dijemput ambulance jam 4 sore. Tak lama berselang bunda Tompi pun mengembuskan napas terakhir.
“Jadi prosesnya cepet banget, di Aceh di Lhokseumawe pemeriksaan PCR cuma bisa dilakukan 2 kali seminggu dalam sebulan bayangkan, padahal dalam kondisi covid seharusnya satgasnya kerja 24 jam 7 hari dalam seminggu,” ungkap Tompi dalam video yang diunggah di YouTube, Sabtu 15 Mei 2021.
“Tenaga kesehatan yang bertugas juga tidak standby di tempat, kita harus marah-marah dulu kita harus punya koneksi dulu baru bisa,” sambungnya.
Tompi pun menyoroti penanganan Covid-19 di luar Jakarta maupun luar Jawa yang ternyata masih merupakan tantangan besar bagi pemerintah.
“Poin saya adalah bukan saya ingin menjelek-jelekan yang bertugas, namun di daerah di luar Jakarta bahkan mungkin di luar Pulau Jawa, fasilitas kesehatan kita masih PR besar negara ini cukup ibu saya yang menjadi korban,” beber Tompi.
Ia tak ingin Negara Indonesia menjadi Negara India kedua yang kewalahan dengan Covid-19 karena tindakan abai.
“Negara kita nggak sanggup kalau orang itu sakit dalam jumlah besar, negara kita nggak sanggup. Jadi jangan sampai kejadian di India terulang di sini,” sambungnya.
Tompi pun mengimbau agar masyarakat bisa lebih patuh untuk melaksanakan protokol kesehatan karena di Indonesia ini tenaga maupun fasilitas medis sangat terbatas.
“Satu-satunya cara supaya kita selamat dari pandemik ini semua itu harus selalu bahu-membahu semua harus saling menjaga, nggak bisa bodo amat,” tukasnya. (Insert)