LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Jelang Pilkada serentak 2024 di bulan November ini, Ikatan Mahasiswa Pasca Sarjana Aceh-Jakarta (IMPAS) mendorong Bustami Hamzah (Pj. Gubernur Aceh sekarang) untuk dicalonkan sebagai Gubernur Aceh.
Hal tersebut seperti disampaikan Sekretaris Jendral IMPAS, Agussalim pada pada Kamis 18 Juli 2024, IMPAS menilai sosok Bustami Hamzah sangat layak memimpin Aceh Lima Tahun Mendatang, hal itu melihat fenomena politik Aceh saat ini yang berada pada posisi dilematis sosok eksekutor kepentingan pembangunan Aceh untuk masa kini dan mendatang.
Sebagaimana diketahui Bustami Hamzah sendiri saat ini menjabat sebagai PJ Gubernur aceh yang dilantik lansung oleh Mentri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Maret lalu menggantikan Achmad Marzuki.
Kehadiran sosok Bustami yang menjabat pasca dilantik mampu melakukan terobosan konsolidasi politik dengan semua pihak mulai ditingkat Provinsi Aceh hingga tingkat Pemerintah Pusat.
“Kami menilai pengalaman yang dimiliki Bustami yang telah berwara-wiri dalam dunia Birokrasi dengan berbagai jabatan straregis yang ia emban menjadi modal dasar dan bukti penting untuk keberlangsungan peningkatan Pembangunam Aceh dimasa mendatang,” demikian ujar Aktivis yang akrab disapa Agsal itu
Jadi, kata Agsal melihat Track Record Bustami sangat mumpuni dan sangat paham peta jalan untuk mengelola Aceh dalam satu periode mendatang, pastinya beliau bukanlah orang baru dalam mengurus dan menjadi pimpinan jalannya sistem pemerintahan di Aceh saat ini.
“Salah satu alasan lain kenapa sosok Bustami Hamzah patut dijadikan atensi publik sebagai sosok yang layak didukung menjadi Bacalon Gubernur Aceh mendatang, mengingat dalam situasi kedepan ketika Aceh dihadapkan oleh kondisi akan berakhirnya masa suntikan dana otsus kisaran tahun 2027 yang belum ada titik temu kejelasan apakah akan diperpanjang kembali atau tidak oleh Pihak Pemerintah Pusat,” ungkap Agsal
Dalam hal ini IMPAS menilai Bustami Hamzah merupakan sosok yang layak sebagai salah satu Bacalon Gubernur Aceh di Pilkada Tahun 2024, untuk calon Gubernur Aceh Agsal sosok Pemimpin Aceh kedepan harus dilihat dari berbagai sektor sehingga tidak terjadi salah kaprah dan akan lahir pemimpin yang gagal.
“Kami berharap Partai-Partai yang memiliki hak konstitusional didalam mengusung bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh agar mempertimbangkan nama Bustami Hamzah, bicara Pilkada Aceh kali ini, jangan hanya mengukur pada tingkat elektabilitas dan popularitas semata, melainkan juga harus dipertimbangkan kepentingan jangka panjang bagaimana Aceh dapat dipimpin oleh sosok yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan inovasi pembangunan Aceh dimasa mendatang dapat terealisasi secara baik dan menyeluruh,” jelas Agsal
Terakhir, IMPAS juga menyebutkan beberapa hasil kajian analisa yang pernah dilakukan selama ini, problem utama kerap terjadi mandeknya pembagunan Aceh yang terus berputar pada persoalan-persoalan yang hampir sama setiap tahun dan perioderisasi kepemimpinan terletak pada kurangnya komunikatif yang terbangun diantara pemimpin daerah dengan segala stackholdernya.
“Minimnya daya terobosan dan inovasi pembangunan dan pengembangan realisasi program yang ada, lemahnya hubungan diplomasi politik antara Pemerintah Daerah dan Pusat, sehingga berakibat kurangnya serapan partisipasi dan Implementasi setiap regulasi yang ada termasuk permasalahan mandeknya implementasi keistimewaan Aceh sebagai Daerah Otonomi Khusus, hal itu juga mengakibatkan terpecah belahnya masyarakat,” sebutnya (AN)