LINTAS NASIONAL – ACEH BESAR, Terkait persoalan Pulo Aceh terus menjadi sorotan media, pasalnya Dua hari yang lalu terdapat warga Gampong Seurapong Pulau Breueh Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar yang melahirkan yakni Darmayanti (35), harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dengan menggunakan transportasi Boat seadanya.
Pelayanan publik memang saban tahun menjadi sorotan begitu tajam, karena sering terdapat temuan, termasuk pihak Ombudsman yang berkunjung ke Pulo Aceh setahun lalu, khusus di sektor pelayanan publik, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan pelayanan trasportasi laut, dan administrasi lainnya, yang sempat menjadi viral dan disorot publik.
Mananggapi permasalahan tersebut Pengamat kebijakan publik yang juga tokoh muda Aceh Besar Usman Lamreung menilai Respon Pemkab Aceh Besar cenderung reaktif, namun tidak ada perencanaan dan master plant yang baik dalam penyelesaian sektor pelayanan publik, sehingga warga Pulo Aceh sudah mulai kecewa pada Pemkab yang selama ini gencar memberikan jainji-janji dan angin segar, namun belum direalisasi.
“Baik Pemkab Aceh Besar dan DPRK, mereka datang sepertinya hanya untuk meredam publik, namun lambat dalam penyelesaian keluhan masyarakat selama ini,” demikian kata Usman pada Jumat 12 Maret 2021.
Usman menyarankan, sudah saatnya Pemkab Aceh Besar, BPKS dan Pemerintah Aceh, membuat master plant bersama, untuk menjawab berbagai persoalan disana, yang sangat membutuhkan prasarana dan sarana dasar seperti infrastruktur jalan, pelayanan kesehatan, pendidikan, ambulan laut, air bersih, listrik, dan prasarana lainnya untuk mengakhiri berbagai persoalan disana dan menunjang pembangunan kawasan ekonomi wisata bahari.
“Bila kondisi ini terus terjadi, dan Pemkab Aceh Besar hanya pandai mengobral janji, lepas saja Pulo Aceh ke Sabang atau Banda Aceh. Mungkin terlalu besar wilayah Aceh Besar, dan Pulo Aceh dianaktirikan serta luput dari sentuhan kasih sayang, karena dilihat kedekatan wilayah Pulo Aceh lebih dekat dan cocok di Sabang atau Banda Aceh. Biar warga Pulo Aceh lebih merdeka diurus Pemko Sabang atau Banda Aceh,” pungkas Usman Lamreung (Red)