LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun klaster tambak udang nasional. Kawasan percontohan tersebut akan dibangun di Matang Rayeuk, Aceh Timur seluas 5,1 hektare (ha).
“Kabupaten Aceh Timur memiliki potensi lahan yang efektif untuk dikembangkan menjadi kawasan budidaya udang, seperti terhindar dari potensi sumber cemaran serta didukung oleh sarana dan prasarana seperti jalan, listrik, dan saluran irigasi,” kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto melalui keterangan tertulis pada Sabtu 25 Juli 2020.
Slamet mengatakan, klaster tambak udang tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas seperti bak tandon, bak distribusi air baku, petak pemeliharaan, saluran buang dan panen, serta Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Dia berharap rencana ini didukung penuh masyarakat Aceh Timur dan unsur-unsur pemerintah daerah.
“Saya mengajak pemerintah daerah untuk berkomitmen mengembangkan budidaya tambak udang kluster berkelanjutan ini,” ucapnya.
Slamet memaparkan, model klaster budidaya udang ini prinsipnya mengatur desain dan tata letak tambak udang yang terdiri dari petak pembesaran, petak tandon, dan petak reservoir. Model klaster budidaya udang itu juga menggunakan benih dan sarana produksi yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan produktivitas tambak.
“Dengan model klaster ini produktivitas bisa ditingkatkan serta mengedepankan pengelolaan teknis yang lebih terintegrasi dan ramah lingkungan, di samping manajemen pengelolaan yang dilakukan secara kolektif,” tuturnya.
Slamet mencontohkan model budidaya udang berkelanjutan ini telah diterapkan dan terbukti berhasil seperti di Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat yang mampu menghasilkan produktivitas sebesar 45 ton per ha.
Selain Aceh Timur, kata dia, model klaster tambak udang ini akan dibangun di beberapa kabupaten lainnya di Indonesia seperti di Lampung Selatan-Lampung, Cianjur-Jawa Barat, Sukamara-Kalimantan Tengah, dan Buol di Sulawesi Tengah. (Red)