LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Pengusaha nasional asal Aceh Dr (Cn) Hj. Rizayati SH, MM mengaku sangat kecewa dengan pelayanan Bank Syariah di Aceh, pasalnya hampil seluruh ATM bermasalah, khususnya di Kabupaten Bireuen.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Direktur PT. Imza Rizky Jaya Group pada Minggu 9 Mei 2021, selama di Aceh ia sangat susah melakukan transaksi sehingga banyak mitra kerjanya kecewa.
“Selama Ramadhan kami menjalankan roda perusahaan disini (Aceh, red) begitu juga dalam hal transaksi keuangan, semua ATM dan rekening yang kami gunakan konvensional, jadi sangat sulit digunakan di Aceh,” kata Hj. Rizayati
Presiden Partai Indonesia Terang tersebut menilai, sangat miris jika kondisi ini terus dibiarkan, masyarakat tidak bisa melakukan penarikan dan pengiriman uang dengan berbagai macam kendala.
“Banyak masyarakat yang mengeluh, selama dikonversi ke Syariah sulit melakukan transaksi, bayangkan jika menjelang Meugang, ada warga yang mendapat kiriman uang oleh anak atau familinya, mau melakukan penarikan atmnya kosong,” ketus Hj. Rizayati
Dalam hal ini Hj. Rizayati meminta Pemerintah Aceh bertanggung jawab dengan kondisi ini, karena setelah Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) disahkan, Gubernur menginginkan bank konvensional harus segera angkat kaki di Aceh.
“Kita sangat mendukung lahirnya Qanun LKS dan Bank Syariah di Aceh, tapi harus benar-benar Syariah, seharusnya disaat Bank Syariah belum siap, konvensional jangan “diusir dulu” ataupun konvensional dan bank Syariah di Aceh digandeng saja.” pintanya
Lanjutnya, banyak mitra-mitra PT. Imza dan Investor dari luar yang mempertanyakan terkait polemik Bank Syariah di Aceh, mereka ragu jika mau ke Aceh.
“Kalau tidak ditangani segera, orang luar enggan ke Aceh dan para Investor tidak akan menanam modal, bagaimana Aceh akan maju, malah di era digital seperti sekarang, Aceh malah terjadi kemunduran, bahkan dapat mempengaruhi perekonomian Aceh dan Nasional, apalagi ditengah pandemi Covid19,” lanjutnya
Dalam hal ini Hj. Rizayati berencana akan membuka Bank Imza di Aceh, dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal.
“Kita sedang berkomunikasi dengan sejumlah pihak dan mengurus segala keperluan, Insya Allah akan mendirikan Bank dibawah PT. Imza di seluruh Indonesia, tentunya dengan sistem Syariah tanpa riba,” pungkasnya (Red)