LINTAS NASIONAL – ACEH UTARA, Guru Millenial Aceh (GMA) se Provinsi Aceh menggelar agenda Temu Ramah dengan seluruh Guru pengajian secara tatap muka langsung di halaman Toko Setia 35.000 jalan Medan-Banda Aceh Simpang Paloh Lada Kecamatan Dewantara Aceh Utara pada Sabtu 4 Juni 2022.
Ketua Panitia pelaksana kegiatan tersebut Iwan setiawan atau akrab disapa Pak Zainal mengatakan, agenda Temu Ramah dengan Tema “Memantapkan Syiar Agama Melalui Media Sosial” dihadiri langsung Ketua umum PB GM Aceh Waled Pandu, Pimpinan Dayah Raudhatul Ilmi Al-Munawarah Gampong Cot Keeh Perlak, dan penasehat GMA, Waled Muhammad Azza Wahir Pimpinan Dayah Raudhatul Ulum Pidie Jaya),Jelasnya
“Alhamdulillah ini agenda temu ramah dengan guru-guru milenial Aceh dimana selama ini para guru-guru ini mengadakan pengajian di media sosial seperti tik tok, facebook dan lain lain, kemudian agenda kita hari ini juga menyusun struktur organisasi yang pada awalnya sudah terbentuk,” ungkap Iwan Setiawan
Katanya hari ini para guru ngaji milenial ini berkumpul untuk membentuk wadah persatuan yang resmi tentunya.
Sementara Ketua Umum PB GMA Waled Pandu mengatakan, kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk merangkul Para guru muda untuk menyiarkan Agama melalui media sosial agar generasi muda tidak terjerumus ke arah kemaksiatan
“Ini bertujuan untuk menyiarkan agama di media sosial agar tidak terjerumus kepada kemaksiatan nah itu yang sangat penting sekali dan menjaga norma-norma agama kita lebih-lebih kita bangsa Aceh makanya kita bentuk organisasi GMA Ini,” kata Waled Pandu.
Dalam kegiatan tersebut juga dibarengi dengan tausiah singkat disampaikan langsung oleh Waled Muhammad Azza Wahir Pimpinan Dayah Raudhatul Ulum Gampong Tanjong Ulim Pidie Jaya.
Kata Waled Muhammad, ia sangat mendukung terbentuk satu wadah menyampaikan syiar agama melalui media sosial, persatuan PB GMA tersebut sangat baik.
“Dalam hal ini saya melihat banyak akun media sosial mempertontonkan konten video yang tidak mendidik yang banyak ditonton oleh para generasi yang membawa mereka ke arah tidak baik, Alhamdulillah dengan terbentuk satu wadah yang baik ini mari kita pergunakan media sosial itu dengan baik, sopan santun dalam berbicara supaya ini akan menjadi contoh untuk seluruh generasi kita kedepan, semakin baik dalam menggunakan bahasa bahasa yang sopan di konten Vedeo yang bermanfaat tentunya,” lanjutnya
Waled Muhammad Azzawahir mengajak para generasi Aceh belajar cara menggunakan media sosial itu dengan mutu dan pendidikan yang baik, ia menilai dari pantauan pribadinya banyak masyarakat menggunakan media sosial itu tidak beretika dan terkesan hanya ingin keuntungan pribadinya saja masalah kehancuran para generasi masa mendatang.
“Mari kita cinta para generasi kita lahir dengan penuh cerdik pandai, kita mengajak semua media sosial itu di pergunakan yang berfaedah sopan dan santun dalam berkonten baik secara siaran langsung maupun lain-lainnya,” harapnya (Munawir)