LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Pembangunan Masjid Nyak Sandang di Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, dijadwalkan rampung pada Oktober 2021.
Pembangunan masjid ini di bawah tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diperuntukkan sebagai bentuk penghargaan negara kepada Nyak Sandang.
Nyak Sandang merupakan salah satu penyumbang pembelian pesawat pertama Republik Indonesia atau Seulawah RI-001.
“Pembangunan dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada Nyak Sandang dengan memberikan fasilitas Ibadah yang lebih berkualitas,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangannya, dikutip Sabtu 24 April 2021
Nyak Sandang memang pernah menyampaikan permintaan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertemuan Maret 2018 lalu. Kini, permintaan Nyak Sandang tersebut nyaris terwujud.
Pembangunan Masjid Nyak Sandang dimulai pada Oktober 2020 dan ditargetkan akan rampung pada Oktober 2021. Saat ini progres pekerjaan fisik telah mencapai 42,18 persen.
Pelaksanaan pembangunan dikerjakan oleh kontraktor PT Putra Nanggroe Aceh serta Konsultan Perencana oleh CV Target Consultant dengan biaya APBN sebesar Rp 34 miliar.
Pembangunan Masjid Nyak Sandang dibangun di atas lahan seluas 4.940 meter persegi, terdiri dari bangunan utama, balai pengajian, perpustakaan, kantor pengurus, kios souvenir, menara, dan fasilitas pendukung lainnya dengan luas area bangunan masjid 2.518 meter persegi.
Masjid didesain dengan konsep Islam, Iman, dan Ihsan yang diharapkan dapat menampung sekitar 940 orang. Diharapkan dengan dibangunnya Mesjid Nyak Sandang selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi tujuan wisata religi di Aceh.
Sebagai pengingat, Nyak Sandang merupakan salah satu warga negara yang ikut menyumbangkan harta kekayaannya kepada pemerintah agar bisa membeli pesawat terbang pertama di Indonesia.
Pada Rabu (21/3/2018) petang silam, selepas maghrib, ia bertemu Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta.
“Ini Pak Jokowi, Ayah,” kata Maturidi, salah satu putranya, kepada Nyak Sandang, ketika Presiden berdiri di hadapannya.
Penglihatan Nyak Sandang sudah mulai kabur seiring usianya yang sudah memasuki 91 tahun karena penyakit katarak.
Nyak Sandang terbang ke Jakarta dari kampung halamannya di Aceh pada Selasa (20/3/2018). Ia senang luar biasa. Nyak Sandang terus berkata-kata memakai bahasa tradisional Aceh saat bertemu Presiden.
“Dia (Nyak Sandang) senang sekali bisa bertemu Presiden,” kata Maturidi kepada Presiden, menerjemahkan kata-kata yang diucapkan ayahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Nyak Sandang mengutarakan sejumlah permohonan kepada Presiden Jokowi.
Pertama, Nyak Sandang memohon bantuan agar ia mendapatkan layanan operasi katarak. Presiden Jokowi berjanji mengurusnya.
“Baik, nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak, kan, operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya,” kata Presiden.
Kedua, Nyak Sandang juga memohon Presiden Jokowi mendirikan masjid di kampung halamannya di Lamno, Aceh. Presiden juga berjanji akan mengirimkan tim untuk mengecek terlebih dahulu kondisi di sana.
Ketiga, Nyak Sandang ingin sekali menunaikan ibadah haji. Soal ini, Jokowi mengatakan bahwa ibadah haji memerlukan sejumlah syarat.
Ia akan mengomunikasikan hal ini terlebih dulu dengan Menteri Agama. Sambil menunggu kepastian keberangkatan haji, Presiden menawarkan Nyak Sandang untuk pergi umrah terlebih dahulu.
“Mengingat haji, kan, ada antreannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama ya,” kata Presiden Jokowi lagi. (Kompas)