LINTAS NASIONAL – PAPUA, Seorang anggota Korps Brigade Mobile (Brimob) Polri, telah diringkus tim Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan Paskhas dan Satgas Mandala, Tentara Nasional Indonesia di Bandar Udara Nabire, Papua.
Anggota Brimob Polri itu bernama Bripka JH. Dia diringkus tim gabungan TNI sesaat setelah pesawat yang ditumpanginya mendarat.
Dalam siaran tertulis yang dilansir VIVA Militer, Selasa 27 Oktober 2020 dari Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI Angkatan Udara. Pesawat yang ditumpangi Bripka JH mendarat di UPBU Kelas II Douw Aturure.
Situasi di Bandara Nabire sangat tegang jelang detik-detik penangkapan Bripka JH. Sebab, sebelum pesawat mendarat, prajurit Satgas Pamrahwan Paskhas sudah mendapatkan perintah khusus untuk melakukan penjagaan ketat di bandara itu.
“Dalam tim penindakan tersebut, Danpos Paskhas Pos Nabire Kapten Pas Supriyadi beserta anggotanya setelah mendapatkan informasi dan perintah dari Dansatgas Paskhas Pamrahwan Papua Letkol Pas Y Made Suarsono segera menindak lanjuti dengan lebih memperketat penjagaan di seluruh lini Bandara Nabire,” dalam siaran tertulis.
Dan ketika pesawat mendarat, sosok Bripka JH terlihat keluar dari pintu pesawat dengan ciri mengenakan baju kaus berwarna merah dan memakai celana jeans berwarna cokelat muda.
Baru saja dia menginjakkan kaki di landasan pacu, prajurit TNI bersenjata dan petugas kepolisian berseragam dan berpakaian preman langsung melakukan penyekatan dan mengurung pergerakan Bripka JH.
Setelah itu, Bripka JH digiring dan baran bawaannya diperiksa tim gabungan TNI dan petugas Avsec Bandara. Dan benar saja, ada dua pucuk senjata api laras panjang ditemukan.
Senjata api itu dibungkus rapi dalam kondisi telah dilepas dari rangkaiannya, kondisinya masih baru dengan jenis senjata serbu M16 dan M4, beserta dua magasin tanpa peluru, dibawa dengan pesawat dengan dokumen resmi melalui rute Jakarta – Makassar – Timika – Nabire.
“Setelah beberapa jam dilaksanakan pemeriksaan dan penindakan oleh tim gabungan TNI – Polri kedua pelaku diamankan di Polres Nabire untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” tulis Paskhas.
Untuk diketahui, sebelumnya Kepala Polda Papua, Irjen Paulus Waterpauw sudah memberikan beberapa keterangan termasuk dugaan bahwa senjata akan dipasok ke kelompok OPM. Bahkan, dari penyelidikan sementara Bripka JH sudah lebih lima kali menjual senjata ke OPM basis Intan Jaya. (Red)