Daerah  

Mengenang 16 Tahun Tsunami Aceh yang Menelan Ratusan Ribu Nyawa

LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Peristiwa gempa bumi dan yang melanda Aceh sudah enam belas tahun berlalu, tepatnya 26 Desember 2004. Gempa berkekuatan 9,3 SR disusul dengan gelombang Tsunami itu telah memporak-porandakan negeri berjuluk Serambi Mekkah

Gempa besar tersebut terjadi sekira pukul 08.00 WIB yang berpusat 160 KM sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 kilometer. Kejadian tersebut merupakan gempa bumi terdahsyat di Dunia yang menghantam Aceh dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.

Gempa itu bahkan juga dirasakan hingga Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Tidak lama setelah gempa terjadi, masyarakat di pesisir Aceh kembali dibuat panik dengan datangnya gulungan air dari pesisir pantai. Ombak tsunami setinggi langsung menyapu bersih sebagian wilayah Aceh. Peristiwa ini tercatat sebagai peristiwa bencana alam terbesar dalam sejarah Abad ke 21.

Secara keseluruhan ada 14 negara yang terkena dampak tsunami dengan jumlah korban mencapai 230.000 jiwa.

Ratusan ribu nyawa melayang setelah dihantam gelombang kecepatan gelombang hampir 360 kilometer per jam, dengan tinggi tsunami diperkirakan mencapai 30 meter. Hal itu sama saja seperti tinggi 17 kali dari tinggi rata-rata orang dewasa dengan ketinggian rata-rata 170 sentimeter bila berdiri sejajar ke atas.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi (pemprov) Nanggroe Aceh Darussalam menggelar upacara peringatan bencana tsunami Aceh.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh Rahmadhani, acara peringatan 16 tahun tsunami Aceh bertema “Refleksi Tsunami dan Kekuatan Masyarakat Aceh dalam Menghadapi Pandemi COVID-19” itu bakal digelar secara sederhana. Tamu yang diundang mengingat situasi pandemi saat ini.

“Karena sedang dalam keadaan pandemi Covid-19, maka Peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh akan digelar secara sederhana melalui pendekatan daring dan luring dengan kegiatan tausiyah yang akan disampaikan oleh Syekh Ali Jaber,” kata Rahmadhani pada Jumat 25 Desember 2020.

Agenda utama Peringatan Tsunami Aceh pada 2020 di tengah Covid-19 ini meliputi tafakur dan tasyakur dalam bentuk doa, zikir bersama, santunan anak yatim dan tausiyah yang disampaikan Syekh Ali Jaber.

Lokasi utama acara peringatan akan berlangsung di Stadion Harapan Bangsa dengan tamu undangan sekitar 300 orang meliputi Forkopimda Aceh, DPR Aceh, bupati/wali kota dan beberapa pihak lain. Selain itu, juga kegiatan pemberian santunan kepada 100 anak yatim di Anjong Monmata, Komplek Pendopo Gubernur Aceh. (Red)