Oleh: Nab Bahany As
“Saya malam ini tidak mau makan, sebelum adanya jawaban dari Rakyat Aceh, untuk menyumbangkan sebuah pesawat terbang sebagai modal awal bagi negara Republik Indonesia yang baru merdeka”, kata presiden Soekarno dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (GASIDA) Aceh, di Hotel Aceh Kutaraja.
Permintaan presiden Soekarno itu langsung direspon oleh T.M.A. Panglima Polem, bahwa rakyat Aceh akan menyumbangkan dua pesawat terbang untuk modal Negara Indonesia, satu pesawat diminta oleh Presiden Soekarno, malah rakyat Aceh menyumbangkan dua pesawat sekaligus.
Yang satu pesawat itu murni disumbangkan oleh Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (GASIDA) kala itu, yang satu pesawat lagi sumbangan dari rakyat Aceh secara umum.
Harga 1 pesawat terbang merek Dokota yang disumbangkan rakyat Aceh Untuk RI saat itu senilai 25 Kilogram Emas, 2 pesawat Dokota yang disumbangkan Aceh untuk negara Republik Indonesia, berarti 50 Kilogram emas.
Kedua pesawat terbang sumbangan rakyat Aceh untuk RI saat itu diberi nama Seulawah RI- 01 dan Seulawah RI-02. Namun yang jadi masalah kemudian, adalah pesawat terbang Seulawah 02 yang tidak jelas wujudnya.
Maksudnya, namanya SeulawahRI- 02 ada, tapi pesawatnya ketika itu tidak ada. Spekulasi pun muncul saat itu, bahwa pesawat terbang Seulawah RI-02 sumbangang rakyat Aceh untuk Republik, pesawat tersebut jatuh saat dibawa pulang ke Indonesia dari negara pembeliannya.
Sampai sekarang, soal pesawat terbang Seulawah RI- 02 yang disumbang rakyat Aceh untuk Republik Indonesia dulu, masih menjadi misteri.
Apakah pesawat terbang Seulawah RI-02 dua itu memang pernah dibeli, dan kemudian jatuh dalam penerbangan saat dibawa pulang ke Indonesia. Atau memang, sama sekali tdk pernah dibeli, tapi nama Seulawah RI-02 ini ada.
Penulis Merupakan Pemerhati Sejarah dan Budaya Aceh