LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Meskipun ada desakan dari pemilik kios dan warga setempat namun tidak menyurutkan langkah Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk membongkar puluhan kios yang bertengger di seputaran Stadion Cot Gapu dengan alasan akan dibangun Taman Terbuka Hijau (TTH)
Pemkab melalui Kepala Dinas Perdagangan Industri, Koperasi dan UKM Kabupaten Bireuen, Ir H Alie Basyah, M. Si, telah menginstruksikan kepada para pedagang untuk mengosongkan dan membongkar kios-kios tersebut hingga tenggat waktu 15 September 2021.
Sejumlah pedagang mengeluhkan masa tenggat waktu yang diberikan dan serta meminta dispensasi Pemkab agar mereka direlokasi ke tempat yang lebih layak.
Dian Hasnida yang merupakan anak dari pemilik warung nasi meminta Pemkab Bireuen untuk menunda dulu pembongkaran karena saat ini masih ditengah Pandemi Covid19.
“Ayah saya cuma pedagang kecil harus menghidupi istri dan 2 anak masih dalam tanggungan, kebutuhan sehari-hari bergantung sama warung nasi, 1 adik saya kuliah membutuhkan banyak biaya, masa pandemi gini jualan pun kurang laku, ditambah lagi persoalan relokasi ini, kemana kami mau pindah?,” demikian keluh Dian kepada lintasnasional.com pada Senin 13 September 2021
Ia mengatakan, para pedagang hanya disuruh pindah oleh Pemerintah, seharusnya dipindahkan ke tempat lain yang disediakan.
“Kami cuma disuruh pindah tapi gak tau harus pindah kemna, hidup sudah susah jadi tambah susah.
Kalau warung kami dibongkar terus kami mau makan apa, Cari uang kemna, lapangan kerjapun gak ada.
Bantuan BLT kami gak dapat, masa-masa pandemi gini sudah sangat membuat perekonomian keluarga kami sangat susah, ditambah lagi dengan pembongkaran ini,” lanjut Dian mewakili pedagang lainnya
Mereka juga mengatakan tidak tahu harus mengadu kemana, selain ke Pemerintah, seharusnya Bupati peduli dan peka dengan kondisi para pedagang kecil, kami akui itu tanah milik negara, namun kami juga punya hak sebagai warga negara.
“Sama siapa kami harus mengadu nasib, Kemna kami minta tolong kalau bukan sama pemerintah, tolonglah Bapak Bupati dengarkan suara kami, suara rakyat kecil yang gak bisa berbuat apa-apa,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca
Mewakili pedagang lainnya, ia sangat berharap Pemkab Bireuen menunda penggusuran sampai pandemi berakhir.
“Sekarang perekonomian kami sedang sulit tolong jangan dipersulit lagi, jika memang harus digusur kami berharap Pemkab menyediakan lahan yang layak untuk kami bisa kembali berjualan,” pintanya
Ia juga mengakui, para pedagang tidak punya biaya untuk membongkar kiosnya apalagi membangun kembali tempat usaha itu
“Karena kami tidak punya biaya untuk membongkar dan membangun kembali tempat usaha kami, makan saja susah, bagaimana kalau harus menyewa tanah atau bangunan untuk kami berjualan kembali,” imbuhnya
Ia meminta Bupati Bireuen agar tidak memandang sebelah mata bagi rakyat kecil, para pedagang kecil juga berhak mendapatkan keadilan.
“Tolong Bapak Bupati dan Bapak Dewan, kami rakyat kecil tolong jangan dipandang sebelah mata, kami juga butuh keadilan kami hanya ingin mencari sesuap nasi untuk bertahan hidup. Apakah kami salah, Pemkab Bireuen tolong Beri kami keadilan,” pungkasnya (AN)