Iklan Lintas Nasional
Daerah  

Pencopotan Kadis Pendidikan Aceh Diduga Berkaitan Dengan Proyek Cuci Tangan Rp 41,2 Milyar

Usman Lamreung

LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Secara mengejutkan, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, memberhentikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Drs Rachmat Fitri HD MPA dan menunjuk Kepala Dinas Sosial Aceh, Al Hudri menjadi Plt.

Menanggapi persoalan tersebut, Pengamat kebijakan publik dan Politik Aceh Usman Lamreung mengatakan Pencopotan Kadis Pendidikan Rachmat Fitri, terkesan mendadak dan mengagetkan semua kalangan dan masyarakat, karena dilakukan di ujung tahun, berakhirnya pelaksanaan program dan penutupan anggaran tahun 2020.

“Ada apa sebenarnya hingga harus dicopot dan diganti mendadak, apakah ada masalah dengan program pembuatan tempat cuci tangan 400 paket dengan anggaran 41,2 Milyar? Atau ada masalah lainnya yang urgent mengharuskan Rachmat Fitri diganti?,” kata Usman mempertanyakan

Usman juga juga mempertanyakan penunjukan Al Hudri sebagai Plt Kadis Pendidikan, padahal ia saat ini menjabat kepala Dinas Sosial.

“Di Akhir tahun, semua Dinas sedang berpacu menyelesaikan realisasi Tanggaran 2020 dan menyusun anggaran 2021, apalagi Dinas Sosial sangan banyak program yang harus realisasikan, seharusnya Nova menunjuk pejabat lain sesuai dengan bidang, dan punya skil,” ujarnya pada Selasa 22 Desember 2020

Dalam Hal ini Akademisi Unaya tersebut meminta Pemerintah Aceh memberikan penjelasan terkait pecopotan kepala Dinas pendidikan kepada publik yang terkesan mendadak, dan dipaksakan. Ini bisa mempengaruhi berbagai program yang sudah disusun dan berjalan.

“Saat ini masyarakat menilai pencopotan kepala Dinas Pendidikan sangat sarat kepentingan dan politis, sudah sepatutnya Gubernur atau Sekda memberikan penjelasan pada publik,” lanjut Usman

Karena lanjut Usman Dinas Pendidikan Aceh mendapat sorotan terkait pengadaan 400 paket Pembuatan tempat cuci tanggan di sekolah dengan anggaran 41,2 Milyar, program ini dianggap program mubazir, dan bukan program urgensi yang harapan sekolah dan guru.

“Jika tifak dijelaskan, kalangan publik menduga pencopotan Kadis Pendidikan terkait pengadaan tempat cuci tangan 41,2 Milyar,” pungkas Usman Lamreung. (Red)