Pengakuan Petinggi BNN, Ditodong Senjata Serbu Saat Tangkap Bandar Sabu Ditengah Laut

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Rangkaian pengungkapan kasus narkoba di Indonesia, sempat menjadi perbincangan masyarakat. Salah satu kasus yang menonjol adalah kasus Freddy Budiman yang viral di tahun 2014 hingga 2016. Freddy Budiman adalah seorang bandar narkoba terbesar di Indonesia yang sudah dieksekusi mati.

Hari Anti Narkotika Internasional (HANI 2020) yang jatuh pada Jumat 26 Juni 2020 kemarin, membuat Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari blak-blakan bicara soal pengungkapan kasus narkoba di Tanah Air yang ditangani pihaknya.

Salah satu yang berkesan adalah saat Arman menangkap sindikat narkoba internasional di tengah laut. Saat itu, seorang gembong narkoba merebut senapan serbu Steyr milik anggotanya.

“Pernah suatu kali kita melakukan operasi di laut, setelah kita tangkap ada orang Somalia yang terkenal perampok di negaranya, sempat merebut senjata kita. Senjata Styer, senjata tempur. Salah satu senjata yang paling canggih di dunia,”ujar Arman di podcast milik Deddy Corbuzier, Sabtu 27 Juni 2020.

Setelah berhasil merebut senjata milik salah satu anggota BNN tersebut, pelaku langsung mengarahkan ke arah semua anggota. Pelaku pun menarik pelatuk senjata dan menembakannya. Namun anehnya, senjata itu gagal memuntahkan peluru.

“Senjata itu diarahkan ke kita tapi tidak meledak dan pelatuknya juga ditarik. Saya enggak tau senjata itu macet apa tidak. Tapi setelah kita cek, senjata itu dalam kondisi tidak macet dan tidak meledak,” pungkasnya. (Red)