LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Putra Aceh Utara Iskandar. PB bersama rekannya seperti Ahmad Almaseh, Abi Yerusa “Ira” Sobeukum serta Musdar Asma Yoel Yosaphat, merupakan lulusan terbaik Emerging Leaders Academies (ELA) International Republican Institute (IRI) menjadi pembicara di Diskusi Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) pada Minggu 12 September 2021
Barisan leaders muda tersebut mengambil andil dalam reformasi partai politik, khususnya dalam isu Bertajuk “Kelompok Marginal dalam Reformasi Partai Politik ”Bersama Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Hal itu dilaksanakan karena pihaknya sadar akan pentingnya para pemuda Indonesia untuk melibatkan diri dalam partai politik serta di harapkan mampu menjalankan representasi dan aspirasi para kaum marjinal di era reformasi partai politik tepat sasaran.
Iskandar PB Putra Asli Aceh Utara, yang berasal dari Kecamatan Paya Bakong Kab Aceh Utara merupakan kader muda Partai Nasdem di Aceh yang merupakan salah satu Alumni Akademi Bela Negara (ABN) angkatan pertama.
Iskandar juga saat ini menjabat kepala Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Kabupaten Aceh Utara yang saat ini Aktif bergiat sebagai pendamping advokasi publik bagi masyarakat kurang mampu.
“Oleh karena itu Saya terjun ke politik melalui partai Gerakan Perubahan nasional demokrat ( Nasdem )”, Kata Iskandar Kepada awak media.
Selaku politisi muda, ia sangat khawatir dengan nasib orang-orang yang hidup dengan serba keterbatasan di tengah pandemi Covid 19, apalagi sebagian daerah gencar melakukan operasi PPKM Mikro, yang mana setiap orang mendapat dibatasi aktivitas.
Jangankan dalam situasi seperti sekarang, saat keadaan normal seperti dulu saja mereka harus melawan lelah banting tulang untuk mencari rezeki demi menopang kehidupannya.
“Mereka kaum marginal atau masyarakat ekonomi lemah yang mengandalkan sambungan hidup dari penghasilan per hari. Jumlah pendapatan mereka tak dapat diukur dengan nominal tertentu atau sebut saja tidak menentu”, Ungkap Iskandar.
Oleh karena itu, ia berharap, kelompok – kelompok marginal ini harus mendapatkan kemerdekaan yang nyata, sesuai dengan cita cita pancasila dan UUD 1945, sebagai landasan dasar bersikap dalam berbangsa dan bernegara.
Iskandar juga berharap, adanya kepedulian dan perhatian dari pemerintah dengan melakukan pemberdayaan kaum marginal, perhatian tersebut jangan sampai hanya di berikan hanya pada masa kampanye saja. “Tidak hanya pencitraan di masa kampanye, namun harus ada solusi berkesinambungan”, Kata Iskandar.
Ia mengharapkan, partai politik harus menjadi penyambung lidah para kaum marginal melalui kadernya baik di eksekutif maupun legislatif. Sebut iskandar dalam diskusi nasional bertajuk Kelompok Marjinal dalam Reformasi Partai Politik, sebagai narasumber.
Diskusi dimoderatori oleh Peneliti Perludem, Usep Hasan Sadikin, dengan enam narasumber sebagai berikut:
1. Ahmad Almaseh, Alumnus ELA;
2. Abi Yerusa “Ira” Sobeukum, Alumnus ELA, anggota DPRD Kab. Kupang, NTT;
3. Iskandar P.B., Alumnus ELA;
4. Musdar Asma, Alumnus ELA;
5. Eva Sundari, Politisi PDIP;
6. Fadli Ramadhanil, Manajer Program Perludem.
Serta diikuti oleh seluruh alumnus ELA Se – Indonesia meliputi Regional Sumatera (Medan) pulau jawa (Yogjakarta) dan Sulawesi (Makassar). (Red)