LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Terkait isu pergantian Ketua DPW NasDem Aceh dari Zaini Djalil kepada Nahrawi Nurdin harus disikapi secara objektif dan normatif.
Hal itu disampaikan oleh salah satu Kader dan Pengurus NasDem Wilayah Provinsi Aceh, Auzir Fahlevi SH dalam rilisnya pada Minggu 6 Juni 2020 menanggapi beredarnya informasi bahwa adanya pergantian posisi Ketua DPW NasDem Aceh.
Sebagai salah satu kader NasDem, Auzir berpendapat kalau pergantian Ketua DPW Nasdem Aceh itu benar-benar terjadi maka legalitas yang harus dipegang adalah adanya SK resmi yang dikeluarkan oleh DPP yang ditandatangani oleh Ketum Nasdem H Surya Paloh.
Menurutnya, NasDem bukan partai murahan yang harus mendatangkan figur-figur baru hanya karena bermodalkan kekayaan dan uang atau karena sentimen politik lalu ada oknum dilevel pengurus NasDem yang merekomendir sosok tertentu untuk didaulat menjadi Ketua NasDem dengan mahar tertentu.
“Dinamika seperti ini harus dihindari karena akan merusak citra dan reputasi partai NasDem sebagai partai politik Anti Mahar dan itu sudah menjadi ikon politik nasDem dalam Pemilu serta Pilkada”, jelas Auzir.
Selanjutnya kata Auzir, dalam konteks ini, DPP NasDem tentunya harus mengedepankan kebijakan yang berbasis demokrasi dan sesuai AD/ART Partai, jika memang mau dilakukan perubahan terhadap struktur kepengurusan partai ditingkat DPW maupun DPD maka selayaknya melalui Musda/Muswil, kalaupun ada pergantian terhadap satu atau dua orang dalam kapasitas Ketua atau Sekjend partai itu bisa dilakukan melalui hak Veto Ketum DPP Pak Surya Paloh jika ada kesalahan atau pelanggaran fatal yang dilakukan.
“Kalau tidak maka melengserkan kader yang telah berjibaku dalam suka maupun duka patut dipertanyakan, jangan sampai kader ideologis justeru terkorbankan hanya karena faktor materialistis”, tegas Auzir yang berprofesi pengacara itu.
Kita tidak menafikan bahwa sosok Nahrawi atau Toke Awi adalah figur yang baik dan berkarakter tapi jika disandingkan dengan kontribusi seorang Zaini Djalil terhadap NasDem maka sosok Toke Awi tidaklah seberapa, bagaimana dampak psikologis seorang Zaini Djalil saat ia didepak dari Cawagub bersama Tarmizi Karim pada Pilkada 2017 lalu.
“Zaini Djalil tetap loyal dan legowo terhadap keputusan Partai bahkan Ketum NasDem H Surya Paloh salut dengan sikap Zaini Djalil pada saat itu, NasDem menurut saya masih membutuhkan sosok politisi ulung dan mumpuni seperti Zaini Djalil, sebagai kader tentunya kita berharap agar isu pergantian ini menjadi bahan intropeksi bagi NasDem Aceh untuk berbenah”, harap Auzir. (Red)