LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Forum Jurnalis Aceh (FJA) mendesak DPR Aceh untuk memanggil Gubernur Aceh Nova Iriansyah sekaligus meminta klarifikasi kepada Bustami Hamzah, mantan Kepala BPKA yang tiba-tiba menyampaikan pengunduran diri.
“Pengunduran diri Bustami bukan hal biasa. Karena itu kami meminta pimpinan DPR Aceh memanggil Gubernur Aceh dan mantan Kepala BPKA Bustami Hamzah untuk memberikan klarifikasi terhadap penguduran diri, dan penyebutan kode appendix pada dokumen APBA,” disampaikan Ketua Umum FJA Muhammad Saleh di Rumoh FJA, Tibang, Banda Aceh, Kamis 16 Juni 2021.
Menurut dia, pemanggilan tersebut adalah bagian dari pengawasan DPR Aceh terhadap penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan Gubernur Aceh selaku pemangku kekuasaan eksekutif.
“Saya kira ini bentuk pengawasan dan hak budgeting yang melekat pada DPRA, apalagi Qanun APBA dibahas dan menjadi kesepakatan bersama antara eksekutif dan legislatif,” kata CEO MODUS ACEH ini.
Didampinggi Sekjen FJA Ahmad Mirza Safwandy, Bendum FJA Saifullah Hayati Nur, dan Wakil Ketua FJA Asnawi Luwi. Muhammad Saleh menyebut. Bustami Hamzah bukanlah pejabat ASN biasa. Tapi, melekat berbagai informasi penting dalam tata kelola keuangan Aceh. Karena itu, publik melalui DPRA Aceh, wajib mengetahui informasi yang terjadi dibalik keputusan Bustami Hamzah.
“Ini bukan hal biasa, tapi luar biasa. Sebab, Bustami bukan dimutasi, tapi mengundur diri. Kami mencium ada sesuatu yang belum terungkap dari semua itu. Dan rakyat harus tahu,” desak Shaleh, begitu dia akrab disapa.
Sebelumnya, dikabarkan, Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) telah merumuskan kegiatan-kegiatan dengan kode Appendix yang disingkat dengan kode AP. Kemudian meyebar ditengah-tengah publik bahwa Gubernur Aceh Nova Iriansyah tidak mengetahui hal tersebut.
“Jadi publik bingung dengan kondisi Pemerintah Aceh hari ini, apa sebenarnya terjadi, bisa saja Gubernur Aceh tidak mengetahui kode AP ini, tetapi satu sisi menjadi aneh kalau seorang Gubernur tidak mengetahui atau bahkan mengakui bahwa dirinya tidak pernah diberitahukan.
Muhammad Saleh menuturkan bahwa kisruh elit Aceh dapat merugikan rakyat Aceh.
“Ini merugikan rakyat Aceh, kisruh elit mungkin dinikmati oleh mereka yang sedang berkuasa, tetapi biarkan rakyat untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, dan mengapa seorang yang berkuasa penuh selama ini justru mundur, jangan biarkan tafsir menjadi liar, “tutup Muhammad Saleh. (M. Reza)