
LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Masyarakat Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen mengeluh terkait kondisi jaringan telekomunikasi dalam beberapa hari ini.
“Khususnya jaringan Telkomsel yang menjadi kendala di Makmur dalam seminggu ini,” kata Zulkarnaini selaku wakil rakyat di dapil tersebut kepada lintasnasional.com, Rabu 17 November 2021 malam via voicenote.
Informasi itu kata pria yang akrab disapa Zoel Sopan tersebut, didapat dari sebagain masyarakat Makmur yang telah datang kepadanya menyampaikan terkait kondisi jaringan telekomunikasi selama ini.
Menurut Dewan Partai Aceh itu, selama ini di Makmur total tidak ada jaringan, baik jaringan telepon maupun jaringat internet.
“Pada 2020 saya telah berupaya membuat proposal, dan mengajak para Geuchik untuk menandatangi, untuk diserahkan ke kantor GraPARI Bireuen,” ujar Anggota Komisi I DPRK Bireuen itu.
Proposal itu, sebutnya, tak lain untuk permohonan jaringan kepada GraPARI Telkomsel Bireuen, pun telah diterima langsung oleh kepala kantor tersebut.
Dari informasi pihak GraPARI, kata Zoel Sopan proposal tersebut telah diserahkan ke GraPARI Lhokseumawe, karena di sana pusatnya.
Namun, selama ini, tutur Zoel Sopan, masyarakat memang sangat kecewa terhadap pelayanan pihak telekomunikasi dan beberapa operator celuler yang ada di Makmur
“Masyarakat sama sekali tidak dapat mengakses internet dan telepon. Padahal internet dan telepon merupakan kebutuhan utama,” paparnya.
Dengan kondisi demikian, tambahnya, bahkan ada masyarakat yang mengancam untuk merusak fasilitas telekomunikasi yang ada di Makmur.
“Saya selaku anggota DPRK meminta penyedia jaringan telekomunikasi untuk serius mengatasi layanan di kecamatan Makmur,” imbuhnya.
Ia mengatakan, bila pihak penyedia jaringan telekomunikasi tak serius tak mampu menyelesaikan persoalan tersebut, maka cabut saja fasilitas dan perangkatnya yang ada di Makmur. Sebab masyarakat sudah mulai marah-marah.
“Masyarakat membayar, tidak pakai gratis, jadi layanannya harus menjamin. Lebih baik bawa pulang saja perangkatnya, tower dan segala macam. Ketimbang nanti dirusak oleh masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, Zoel Sopan juga meminta pihak penyedia untuk berlaku koperatif, sebab ia telah menyampaikan permasalahan tersebut ke GraPARI Bireuen, namun sampai hari ini belum ada respon apapun.
“Ini diperbaiki atau dicabut,” tutupnya. (Adam Zainal)