LINTAS NASIONAL – ACEH UTARA, Warga dari Sembilan Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara turun langsung ke lokasi melakukan aksi protes menuntut Rehabilitasi Bendungan D.I Krueng Pasee seluas 8,922 Hektare segera dituntaskan.
Pantauan wartawan Lintasnasional.com pada Sabtu 30 April 2022, sejumlah masyarakat dari 9 Kabupaten menuntut keadilan serta meminta Bendungan Krueng Pasee agar dikerjakan semaksimal mungkin, pasalnya kondisi saat ini, di sejumlah titik sudah terjadi longsor sehingga jembatan darurat dari batang pohon jenis kelapa pun mulai runtuh.
Menurut ketua Forum Komunikasi Peduli Krung Pasee ( FKPKP) , Ismail Yusuf, pihaknya sudah berulang kali mengajukan permohonan kepada pemerintah terkait pembangunan Krung Pasee agar diselesaikan secara tuntas dengan cepat.
“Ini supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, bahkan Wakil Bupati Aceh Utara sudah berulang kali meninjau lokasi serta menyarankan kontraktor agar dipercepat, namun pekerjaan malah dihentikan,” ujar Ismail
Ia mengungkapkan pekerjaan tersebut memiliki limit waktu 9 bulan, saat ini sudah berjalan 7 bulan, namun belum ada tanda-tanda dilanjutkan.
“Akibatnya, petani di 9 Kecamatan kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah dan kebun, jika ini dibiarkan ditakutkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kedepan,” tegasnya
Masyarakat dari 9 Kecamatan meminta Pemkab Aceh Utara maupun kontraktor agar bendungan itu dikerjakan dengan cepat hingga tuntas untuk mengatasi gagal tanam dan gagal tanam para petani.
“Kami minta segera diselesaikan agar mata pencarian petani bergulir semestinya, saat ini kondisi kami “Plak Pling’ (di tempat lain panen, di tempat kita baru tabur benih) ditambah lagi hama penyakit semakin kuat sehingga hasil panen pun menurun bahkan ada yang gagal panen,” lanjut Ismail
“Jika kondisi ini terus dibiarkan dapat menyengsarakan para petani, apabila tidak diindahkan, kami akan menggelar aksi demo, kami berharap diselesaikan secepat mungkin,” lanjut Ridwan salah satu warga Kecamatan Syamtalira Bayu
Sementara itu, salah satu warga yang sudah puluhan tahun menjadi Petani, Zainud mengaku para petani di wilayahnya sudah beberapa bulan tidak bisa turun ke sawah
“Para petani mengalami kerugian mencapai puluhan juta karena Krung Pase belum tuntas dikerjakan, pemerintah seharusnya membayar kerugian para petani selama tidak turun ke sawah, stok padi pun sudah habis, kondisi sawah pun sudah retak -retak akibat kekeringan,” tutur Zainud (Munawir)