1,6 Tahun Pimpin Kejari Bireuen, Farid Rumdana dapat Gelar Bapak Perdamaian dari APDESI

Ketua APDESI Bireuen, Bahrul Fazal menyerahkan Plakat Bapak Perdamaian kepada Eks Kajari Bireuen Moh. Farid Rumdana pada 13 Februari 2023

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, meskipun 1,6 Tahun memimpin Kejaksaan Bireuen, Mohamad Farid Rumdana SH, MH mampu menorehkan sejumlah prestasi, salah satunya di bidang Restorative Jaustice (RJ).

Kejaksaan Bireuen berada di urutan ke Empat tingkat nasional dalam menyelesaikan perkara melalui keadilan Restoratif atau Restorative Justice serta urutan Pertama di tingkat Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh.

Mantan Koordinator Intelijen Kejati Aceh itu mampu mendamaikan 18 perkara ringan di Kabupaten Bireuen tanpa harus berlabuh di Pengadilan, Kejaksaan Bireuen juga mampu meraih juara pertama Kejaksaan terbaik di Aceh.

Dengan alasan tersebut Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) menganugerahi gelar Bapak Perdamaian di Kabupaten Bireuen kepada Moh. Farid Rumdana.

Ketua APDESI Bireuen Bahrul Fazal M. Puteh menyerahkan langsung plakat dan penghargaan kepada Moh. Farid pada malam pisah sambut Kejari Bireuen dengan Munawal Hadi SH, MH yang digelar di Pendopo Bupati setempat pada Senin 13 Februari 2023.

Bahrul Fazal kepada awak Media menyebutkan Moh. Farid selama memimpin korp Adhiyaksa Bireuen banyak memberikan masukan kepada Keuchik di Kabupaten Bireuen terutama dalam pengelolaan Dana Desa.

“Kejaksaan selama selama dipimpin pak Farid membuka selebar-lebarnya komunikasi dengan kami para Keuchik, banyak ilmu dan masukan yang diberikan oleh beliau,” ujar Bahrul Fazal

Bahrul Fazal menyebutkan penghargaan sebagai Bapak Perdamaian di Kabupaten Bireuen diberikan kepada Moh. Farid hasil kesepakatan para pengurus APDESI dan sejumlah Perangkat Desa.

“Penghargaan yang kita berikan bukan tanpa alasan, Moh. Farid telah banyak membantu para Keuchik salah satunya dalam mendamaikan pertikaian antara warga di Kabupaten Bireuen dan masukan – masukan yang diberikan sangat bermanfaat,” imbuh pria yang akrab disapa Keuchik Bahrul itu

Selain itu kata Keuchik Bahrul, meskipun dalam waktu singkat memimpin Kejari Bireuen Moh. Farid juga mampu menorehkan sejumlah prestasi, baik dalam penyelamatan uang negara maupun pengungkapan kasus korupsi.

“Banyak prestasi yang membanggakan yang ditinggalkan Moh. Farid selama 555 hari memimpin Kejaksaan Bireuen, terlebih dalam masalah penyelesaian kasus melalui Restorative Justice mencapai 18 perkara,” tuturnya

Kata Bahrul, mutasi Moh. Farid dari Kajari Bireuen ke Kajari Lampung Utara (Lampura) mengejutkan semua pihak terutama para perangkat desa namun itu merupakan hak internal dan hal biasa di lingkup Kejaksaan.

“Kami merasa kehilangan sosok seorang guru yang bisa mengayomi para perangkat Desa, semoga Pak Farid bisa kembali ke Aceh lagi suatu saat,” sebut Keuchik Bahrul

APDESI juga berharap Kajari Bireuen yang baru Munawal Hadi dapat melanjutkan apa yang telah yang dilakukan Kajari yang lama, apalagi munawal tidak asing lagi di Bireuen. Bahrul juga tidak meragukan kemampuan Kajari yg baru tersebut.

“Apa yang sudah baik, dapat dilanjutkan oleh Kajari Bireuen yang baru, sedangkan jika ada kekurangan yang terjadi maka diharapkan bisa diperbaiki sehingga dapat menjadi lebih baik lagi, terutama dalam hal penegakan hukum,” pinta Bahrul

Pada intinya Kata Bahrul, APDESI yang merupakan ujung tombak Perangkat Desa di Kabupaten Bireuen mendukung penuh kinerja Kejaksaan Bireuen yang baru.

“Siapapun Kajari bagi kami tidak masalah, kita tetap komit mendukung kinerja dan bersinergi dengan instansi Kejaksaan,” pungkas Ketua APDESI Bireuen

Ketua dan pengurus APDESI Bireuen, Foto bersama dengan Moh. Farid Rumdana dan Kajari Baru Munawal Hadi pada acara pisah sambut Kajari Bireuen pada 13 Februari 2023

Seperti diketahui Kajari Bireuen yang lama Moh. Farid Rumdana dipromosikan menjadi Kajari Lampung Utara (Lampura) Jabatan yang ditinggalkan Moh. Farid kini digantikan oleh Munawal Hadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Jambi.

Namun Munawal yang merupakan putra Asli Pidie itu bukanlah sosok asing di Aceh, dia telah malang melintang di sejumlah Kejaksaan di Aceh.

Munawal Hadi lama menjabat Kasi Penkum Kejati Aceh sebelum dipromosi ke Jambi, pada 2013 Ia juga menjabat Kasi Intelijen pada Kejari Bireuen dan pada 2015 menjabat Kasi Pidsus di Kejari Nagan Raya dan pada Tahun 2017 kemudian pria jebolan Magister Hukum Universitas Syiah Kuala itu menjabat Kasi Intelijen Kejari Lhokseumawe. (M. Reza)