Iklan Penutupan Jembatan Peudada

Dinilai Arogan, Kasatlantas Polres Bireuen: Jangan Main-Main dengan Kami

Ilustrasi

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Kasatlantas Polres Bireuen Iptu Aditia Hadamto SIK diduga mengeluarkan kata-kata bernada ancaman terhadap Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bireuen melalui pesan WhatsApp pada Rabu 23 April 2025.

Kejadian dugaan pengancaman itu berawal Ketua AJI Bireuen yang juga Pimred media Lintas Nasional, mengirim pesan meminta atensi pembuatan SIM adik kandungnya di kantor Satpas, yang kemudian direspon dengan baik serta diminta mengirimkan kartu Pers.

“Saya bersama adik saya ke Kantor Satpas, menemui salah satu petugas untuk membuat SIM A, petugas meminta agar saya menghubungi Kasatlantas langsung, Kasatlantas meminta saya mengirimkan ID Card, kemudian melakukan pembayaran melalui petugas senilai 120 Ribu sesuai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB), tidak lama kemudian keluar SIM sesuai permintaan,” ungkap Anas kepada awak media pada Rabu 23 April 2025.

Lanjut Anas, berselang beberapa jam Kemudian, Iptu Aditia mempermasalahkannya serta mengirim pesan “Bukan untuk diri sendiri pak Ya?

“Saya memberitahukan bahwa SIM tadi untuk adik kandung serta dibalas oleh Kasatlantas ‘mohon maaf untuk selain pers tidak saya bantu,” tutur Anas

Kemudian Iptu Aditia menelpon melalui melalui panggilan WhatsApp dengan nada tinggi, mengatakan bahwa selain wartawan tidak akan dibantu.

“Tanpa sempat saya jawab, dia langsung memutuskan panggilan, kemudian saya balas tidak apa-apa pak Kasat saya akan membayar kembali seperti pembuatan SIM A melalui Biro Jasa/Calo yaitu senilai 450 Ribu,” imbuhnya

“Saya juga mempertanyakan kenapa Kasatlantas berbicara seperti itu melalui telepon, sembari mengatakan “Selama ini Satpas SIM tidak berjalan seperti aturan, Harga SIM A 120, harga SIM C 80 Ribu, tapi kenyataan Harganya mencekik leher,” lanjut Anas

Kemudian Kasatlantas mengirimkan pesan WhatsApp bernada ancaman “Silahkan saja, kami sudah sesuai aturan, jangan main-main dengan kami, dikasih hati minta jantung, kemudian pesan tersebut ditarik kembali,” demikian balas Kasatlantas

“Saya mempertanyakan apa maksud Kasatlantas, dan gak perlu main ancam, saya tadi bayar 120 ribu sesuai PNPB, kalau memang keberatan akan saya lakukan pembayaran tambahan,” lanjut Anas

Kemudian Kasatlantas mengirimkan pesan, “Baik Bapak untuk yang 1 nya hari ini saya suruh Baur nya untuk minta bantu Dokkes lengkapi syaratnya, untuk kedepan saya minta tolong utk Pers yang buat SIM khusus anggota Pers saja yg bisa kita bantu bapak ya..yg lainnya agar dilengkapi persyaratan nya,”

Anas menilai Kasatlantas Polres Bireuen yang baru menjabat tersebut mempertontonkan sikap arogansi dengan mengeluarkan kata-kata bernada ancaman.

“Memang saya bukan dalam posisi peliputan, tapi saya hanya meminta bantuan pembuatan SIM agar tidak melalui biro jasa, karena sudah jadi rahasia umum harga SIM A melalui biro jasa mencapai 450 ribu sementara sesuai BNPB harga SIM A hanya 120 ribu,” kata Anas lebih lanjut

Anas menyebutkan, setelah melakukan pembayaran melalui petugas dan SIM sudah dicetak, seharusnya sudah selesai, jika uang 120 Ribu tidak cukup bisa diminta melakukan penambahan bukannya mempertontonkan arogansi.

“Ini dengan kami media saja seperti ini, bagaimana dengan masyarakat biasa, seharusnya seorang Kasatlantas bisa mengayomi sesuai dengan semboyan Presisi yang digaungkan oleh Kapolri, Saya berharap sikap Kasatlantas seperti itu perlu mendapat teguran dari Pimpinan agar tidak terulang lagi di kemudian hari,” pungkas Ketua AJI Bireuen (M. Reza)