Sosok  

Cerita Anak Pesantren yang Dulu Perempuan Kini Jadi Laki-Laki

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Amar Alfikar, terlahir sebagai seorang perempuan. Namun berjalannya waktu santri Ponpes Edi Mancoro itu menantang ketentuan Allah dengan mengubah diri menjadi seorang laki-laki. Melakukan segala suntik hormon maupun operasi hormon laki-laki.

Bapaknya (yang meninggal 3 tahun lalu) dan ibunya (meninggal 1 tahun lalu) merestui keputusannya. Saudara-saudara dari bapak maupun ibunya tetap menganggap dia adalah seorang muslimah.

Berikut cerita muslimah yang pernah kuliah di Universitas Negeri Semarang ini:

Waktu kecil aku sering dicambuk bapak kalau ga ngaji, atau ngeloyor main di sungai sampai maghrib. Dengan ibu, hingga kuliah aku juga ga pernah ngobrol karena sejak bayi udah diasuh sama mbak santri.

Semuanya berubah total sejak aku come out as a trans person.

Ibu suka njewer telingaku sampe merah kalau hafalanku jelek. Pernah juga rambutku dipotong paksa karena semiran.

Tapi sejak come out itu, kalimat pertama ibu

“Ibu lega kamu cerita, ibu makin sayang kamu”

Hubungan ortu-anak kami betul-betul berubah sama sekali.

Aku yang dulunya hanya bisa bilang nggeh/mboten (iya/tidak) ke bapak ibu, tiba-tiba selalu cerita apa saja tentang menjadi diriku.

Karena ibu juga berubah menjadi pendengar yg sungguh baik, ibu kerap bertanya “apa rasanya menjadi kamu”

Aku yang dulunya tidak peduli apa yang mereka katakan, tiba-tiba juga belajar memahami apa yg bapak-ibu rasakan sejak menemani transisiku.

Sebab bukan aku saja yg bertransisi, mereka juga menempuh kelokan cemooh dari orang-orang. Kami saling menguatkan.

Aku sungguh belajar banyak dari prinsip ketersalingan: orang tua belajar memahami dan menghargai, anak belajar menghormati dan berbakti.

Kebaktian bukan semata ketertundukan, tapi keberanian untuk jujur sembari belajar bertanggung jawab atas kejujuran itu. (tarbiyah)