LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia atau World Press Freedom Day Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bireuen menggelar diskusi publik dan pembacaan puisi refleksi kondisi Jurnalis saat ini.
Kegiatan yang mengusung Tema “Counter Disinformasi dan Peran Media dalam Mengawal Demokrasi” digelar di Coffe SB Premium, Hotel Fajar, Kecamatan Kota Juang, Bireuen pada Kamis 15 Mei 2025, kegiatan ini digelar AJI dan PWI Bireuen turut didukung LSM Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh.
Kegiatan diskusi menghadirkan pemateri dari akademisi serta pengamat politik dan kebijakan publik Aceh Dr. Teuku Kemal Pasya S.Ag, M.Hum, Kapolres Bireuen AKBP Tuschad Cipta Herdani SIK, M. Med, Kajari Bireuen, H. Munawal Hadi SH, MH, Ketua AJI Bireuen Anas serta Ketua PWI Bireuen Ariadi B. Jangka acara ini di mederatori oleh Jurnalis senior Desi Safnita.
Pada kesempatan itu Teuku Kemal Fasya menyinggung Kondisi kebebasan pers di Indonesia mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir. ini berdasarkan data Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) 2024 yang dirilis Dewan Pers, Indonesia mengalami penurunan signifikan dengan skor 69,36.
“Angka ini lebih rendah dari 71,57 pada 2023 dan 71,88 pada 2022. Peringkat global Indonesia pun menurun dari posisi 108 ke 111. Ini bukan sekadar angka, tapi mencerminkan merosotnya ruang bebas bagi jurnalis untuk bekerja secara independen,” ujar Teuku Kamal
Disebutkan Teuku Kemal, kondisi saat ini media siber berkembang pesat, tetapi banyak diantaranya yang tidak mampu berdiri secara independen. Mereka bergantungan pada anggaran iklan dari pemerintah daerah yang kerap digunakan sebagai alat kontrol terhadap pemberitaan
“Media lokal kalah bersaing dengan platform digital raksasa. Ini membuat wartawan sulit mendapatkan upah yang layak, sehingga menurunkan kualitas dan integritas dalam praktik jurnalistik,” jelas Kemal Pasya.
Ketua AJI Bireuen Anas dalam paparannya dengan Tema Ancaman Kebebasan Pers di Era Digital menyebutkan era Digital sangat menguntungkan bagi dunia pers, yakni akses informasi yang semakin mudah dan cepat diperoleh dari berbagai sumber.
“Dibalik kemudahan akses informasi, terdapat sejumlah tantangan yang menghadang kebebasan pers, selain kekerasan fisik jurnalis sangat mudah mengalami serangan Siber, seperti penyebaran data pribadi, umumnya kasus ini terjadi kepada jurnalis yang telah membuat atau menulis berita tertentu,” ungkap Anas
Selain itu ia juga mengingatkan para jurnalis dan Media memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kualitas jurnalisme di era digital.
“Media dan jurnalis juga harus berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan, ini untuk menjaga kepercayaan publik,” pungkasnya
Sementara Ketua PWI Bireuen Ariadi B. Jangka dengan Tema “Etika dan Kode Etik Jurnalistik dalam paparannya menyebutkan menyampaikan bahwa wartawan harus mengedepankan kode etik dalam melaksanakan tugasnya.
“Wartawan harus memberikan informasi yang akurat dan berimbang, jangan sampai akibat pemberitaan terjadi kegaduhan ditengah masyarakat,” tutur Ariadi
Kata Ariadi, wartawan harus mengedepankan Etika dan moralitas dalam menjalankan profesi, Ia juga menyoroti banyaknya jurnalis melakukan pelanggaran Kode Etik, Kode Perilaku Wartawan, dan norma organisasi sehingga memunculkan keprihatinan.
“Jurnalis harus berada di garis depan dalam melawan penyebaran informasi palsu. Tidak cukup hanya cepat, pemberitaan harus akurat, berimbang, dan melalui verifikasi yang ketat dalam hal ini PWI siap memberikan pembinaan terhadap wartawan baru di Bireuen,” tegas Ariadi B. Jangka
Panelis selanjutnya Kapolres Bireuen, AKBP Tuschad Cipta Herdani, memaparkan tentang UU ITE dan ancaman Siber selanjutnya Kajari Bireuen yang diwakili Kasi Intel Kejari Bireuen, Wendy Yuhfrizal SH, memaparkan tentang Ancaman Siber dan Hoaks.
Acara juga dimeriahkan dengan hiburan musik akustik oleh Safira, pembacaan puisi oleh Abiet dan Mutia.
Kegiatan itu juga turut mengundang lebih kurang 100 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari wartawan atau jurnalis liputan Bireuen, Wakil Bupati Bireuen ketua Bawaslu Bireuen, anggota DPRK Bireuen, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian, para ketua organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa, serta Anggota (Rahmad Maulida)