Iklan DPRK Aceh Utara untuk JMSI

Iklan Lintas Nasional

Hitung Cepat, Paslon 03 H. Mukhlis-Razuardi Unggul Telak di Pilkada Bireuen

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Proses penghitungan cepat (Quick Count) Pemilihan Bupati (Pilbup) Bireuen 2024 yang dilakukan tim Internal berdasarkan rekap C hasil Paslon 03 H. Mukhlis-Razuardi unggul telak dari Dua Paslon lainnya.

Total C hasil yang diterima media Center Paslon 03 hingga pukul 20.00 Wib mencapai 95 persen, Paslon Mukhlis-Razuardi unggul jauh dari Dua pesaingnya dengan perolehan suara mencapai 58 persen.

Dengan hasil ini, Mukhlis-Razuardi berpotensi besar memimpin Bireuen untuk periode 2025-2030, untuk Pasangan Nomor urut 01 Murdani-Muhaimin memperoleh suara 28 persen sementara Paslon 02 hanya memperoleh suara 10 persen.

Dengan selisih suara yang cukup jauh, hasil sementara ini menjadi sorotan publik, sekaligus memberikan gambaran awal peta politik di Kabupaten Bireuen.

Perlu diingat bahwa hasil quick count ini bukan hasil resmi, Penetapan pemenang Pilbup Bireuen akan dilakukan setelah proses rekapitulasi suara manual selesai dan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Independen (KIP)

Pantauan media ini di sejumlah Wilayah dalam Kabupaten Bireuen pada Rabu 27 November 2024 pemungutan Suara Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur dan Bupati/Wakil Bupati berlangsung aman dan kondusif.

Namun partisipasi pemilih di Kabupaten Bireuen dalam Pemilihan Kepala Daerah menurun drastis dibandingkan dengan Pileg dan dan Pilpres kemarin.

Partisipasi Pemilih saat Pileg beberapa waktu lalu di Kabupaten Bireuen mencapai 93 persen, namun pada Pilkada kali ini diperkirakan hanya 75 persen.

Banyak yang beranggapan menurunnya partisipasi Pemilih disebabkan karena dari Tiga Calon yang bertarung di Pilkada Bireuen tidak bermain politik uang.

“Tidak ada Calon Bupati yang membagikan uang menyebabkan masyarakat malas ke TPS untuk mencoblos,” ujar salah satu warga di Kecamatan Kuta Blang

Sementara di Pileg dan Pilpres kemarin semua Caleg membagikan uang kepada Timses dan masyarakat, hal itu menyebabkan partisipasi pemilih sangat tinggi, namun begitu politik uang tidak ada maka animi masyarakat ke TPS menurun.

“Masyarakat beranggapan seperti Pileg kemarin, semua Caleg membagikan uang, meskipun dianggap lumrah karena itu ongkos pergi ke TPS, namun itu tetap salah, kita berharap Poltik uang yang terjadi di Pemilu sebelumnya akan hilang di Bireuen,” lanjutnya

Seperti diketahui menjelang Pilkada Bireuen Aparat penegak hukum, Bawaslu, Panwaslih dan elemen sipil gencar mengkampanyekan anti Money Politic ke masyarakat.

Kampanye Anti poltik uang yang digaungkan pihak Kejaksaan Negeri Bireuen dan pihak lainnya dinilai sukses sehingga Ketiga Paslon tidak berani membagikan uang kepada Pemilih menjelang hari Pencoblosan (Red)