Daerah  

JASA Bireuen Sesalkan Pernyataan Ustad Masrul Aidi tentang GAM

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Ketua Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) Bireuen, Tgk. Mauliadi menyesalkan pernyataan Ustad Masrul Aidi yang disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Siapa Aktor dibalik Revisi Qanun LKS” yang digelar oleh Forum Pemred Serikat Media Siber Indonesia (FP SMSI) Aceh, di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Kamis, 1 Juni 2023 tentang Kombatan GAM seharusnya tidak perlu masuk dalam dunia politik, dan mempersamakan GAM dengan jendral sudirman.

“Jenderal Sudirman hebat di medan tempur, tapi setelah damai kekuasaan diserahkan kepada presiden Soekarno, sama juga dengan kombatan GAM,” kata Masrul Aidi sebagaimana dilansir salah satu media.

Menanggapi hal itu, Tgk. Mauliadi mengatakan, mungkin menurut Ustadz Masrul Aidi seakan-akan semua kombatan GAM tidak paham politik, seperti dia katakan dalam FGD tersebut.

“Seakan-akan, menurut dia (Masrul Aidi) para kombatan GAM tujuannya untuk mengambil laba dari apa yang telah diperjuangkan di masa lalu, bahkan ada perkatan seharusnya mereka GAM kalau butuh istri, uang dan lainnya semua akan dikasih,” ujar Tgk. Mauliadi.

Tgk. Mauliadi menyebutkan, seharusnya, sebagai seorang pimpinan dayah, Ustadz Masrul Aidi jangan seenaknya mengeluarkan pernyataan yang seakan-akan apa yang dia pikirkan itu semuanya sudah tepat dan benar. Sehingga dia berani berkata sekenanya terhadap GAM.

“Kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia, di negara demokrasi, di mana semua rakyat punya hak yang sama terhadap politik. Ini diatur oleh konstitusi. Apakah Ustadz Masrul Aidi tak paham tentang itu. Tentang Hak Asasi Manusia (HAM) semua warga negara Indonesia,” terang Tgk. Mauliadi.

Tgk. Mauliadi memandang pernyataan Ustadz Masrul Aidi sangat tendensius dan subjektif. “Dia tampak begitu antipati terhadap GAM. Tampak begitu terang-terangan menampakan sifat tak senangnya kepada kombatan GAM yang ada di pemerintahan saat ini,” kata Tgk. Mauliadi.

Tgk. Mauliadi juga menjelaskan, kalau Ustadz Masrul Aidi haus pangkat dan jabatan silahkan turun dalam kancah politik, kalaupun mau berpolitik dengan partai politik lokal, maka silahkan juga, bisa membuat partai politik sendiri sebagaimana diatur oleh undang-undang.

“Buat saja partai politik sendiri, sebanyak-banyaknya di Aceh, tak ada yang larang, tapi jangan berbicara seenaknya dan mengucilkan para pejuang GAM, jangan membandingkan perjuangan GAM dengan Jenderal Sudirman tempo dulu,” ulasnya.

Tgk. Mauliadi menuturkan, dengan persoalan qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) itu, Ustadz Masrul Aidi mengucilkan semua GAM yang ada di Aceh. “Memang hari ini banyak yang sok jadi pahlawan”.

Tgk. Mauliadi, mengingatkan, bila mau berpolitik silakan berpolitik saja jangan mengucilkan nama GAM dengan kepentingan politik pribadi, karena yang harus dipahami, GAM dari dulunya juga tidak hebat, akan tetapi GAM mau berperang demi marwah bangsa dan agama.

“GAM berperang bukan karena hebat, tetapi karena harga diri. Begitu pula hari ini dalam politik memang GAM tidak terlalu cerdas, namun setelah GAM terjun dalam politik nilai tawar Aceh dengan Pemerintah pusat sudah mulai nampak, meskipun belum terealisasi sebagaimana yang kita harapkan hari ini,” ujarnya.

Tgk. Mauliadi menegaskan, dirinya bukan tidak setuju terhadap pernyataan Ustadz Masrul Aidi terhadap persoalan agama. Dirinya mengaku hanya tidak sepakat ketika GAM dikucilkan. “Saya jihad pun siap jika perlu untuk berjihad. Mari berjihad fisabilillah, jangan cuma berani berjihad untuk partai politik,” tukasnya. (Red)