LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Putra pendiri PAN Amien Rais, Hanafi Rais mengundurkan dari pengurus DPP PAN dan anggota DPR (2019-2024). Hanafi kecewa dengan kondisi PAN saat ini. Isu kubu Amien Rais mendirikan partai sempalan makin menguat. Para loyalis Amien bahkan terang-terangan tengah persiapkan partai baru.
Peneliti Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiatri menilai, sangat mungkin muncul partai sempalan dari PAN. Setidaknya ada dua faktor besar mengapa partai ini bisa pecah.
Pertama, keluarnya Hanafi memperlihatkan kegagalan PAN melakukan konsolidasi pasca Kongres V yang memecah dua kubu. Friksi antara kelompok pemenang yaitu Zulkifli Hasan dan kelompok yang kalah, Mulfachri Harahap yang dibekingi Amien Rais, terus berlanjut.
“Perpecahan ini meninggalkan kubu Zulhas di dalam PAN, dan kubu Rais keluar partai,” ujar Aisah kepada wartawan, Rabu 6 Mei 2020.
Kemudian, dengan keluarnya Hanafi dari pengurus PAN, maka menguatkan posisi Zulkifli Hasan di PAN. Makin terlihat kekuatan Amien Rais sebagai tokoh sentral melemah.
“Keluarnya Hanafi Rais, menguatkan posisi Zulhas sebagai penguasa terkuat di PAN dan sesungguhnya menunjukan bahwa kekuatan Amien Rais semakin lemah di dalam PAN,” kata Aisah.
Dia melihat melemahnya kekuatan Amien Rais sudah terlihat sejak tak masuk struktur pengurus partai. Posisi Hanafi sebagai Waketum juga tak begitu strategis. Dengan lemahnya kekuatan mantan ketua MPR itu di PAN, makin sulit untuk mempengaruhi keputusan penting partai.
Maka itu, sangat mungkin Amien Rais menyusun strategi ke depan. Kelompok loyalis Amien masih kuat di internal partai. Serta, masih ada peluang bagi partai yang berada di posisi oposisi murni yang dapat merebut suara dalam Pemilu 2024.
“Maka sangat mungkin, kubu Rais berstrategi membentuk partai baru,” kata Aisah.
Tentu ada risiko dari pendirian partai baru. Salah satunya, semakin tergerus suara PAN di pemilu nantinya.
“Hal ini umum terjadi ketika konflik partai memicu lahirnya partai baru, maka partai baru sedikit banyak akan menggerus kader dan konstituen partai induk. Amien Rais, sebagai pendiri PAN, bila membentuk partai baru maka akan punya potensi melakukan itu, seberapapun besarnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu loyalis Amien Rais, Muhammad Asri Anas mengatakan wacana PAN reformasi masih jalan terus. Pihaknya masih banyak berdiskusi sebelum mendeklarasikan diri. Salah satunya soal nama.
Anas yang juga mundur sebagai Ketua DPW PAN Sulbar ini mengatakan, banyak kader kecewa dengan arah politik partai yang mendekati kekuasaan.
Anas juga mengaku sudah mengajak Hanafi bergabung dengan PAN versi baru ini. Dia mengatakan, deklarasi paling mungkin digelar setelah lebaran.
“Kalau rencana kita untuk partai itu jalan terus, kita berharap sesudah lebaran bisa deklarasi,” kata Asri Anas saat dihubungi, Selasa 5 Mei 2020. (merdeka.com)