Iklan DPRK Aceh Utara untuk JMSI

Iklan Lintas Nasional

Milad GAM ke 43, Anggota DPRK Bireuen Ini Gunakan Anggaran Pribadi Renovasi Kuburan Syuhada


LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah 4 Bate Ilik Sagoe Cot Kuta Kabupaten Bireuen memperingati Milad GAM ke -43 tahun 2019, yang dipusatkan, tepatnya di Desa Bate Dabai Kecamatan Makmur, Kabupaten setempat, Rabu 4 Desember 2019.

Acara yang digelar dengan cara doa bersama di tempat pemakaman para GAM tersebut yang dihadari para KPA, tokoh masyarakat, tokoh agama dan ribuan masyarakat itu sebagai bentuk untuk mengingat kembali jasa-jasa para syuhada yang telah mengorbankan dirinya terhadap perjuangan Aceh.

“Alhamdulillah, kita sudah memperingati Milad GAM ke-43 dengan lancar dan sukses, acara ini kita adakan di tempat pemakaman GAM yang telah syahid, dengan cara berdoa bersama,” kata Zulkarnaini yang merupakan politisi Partai Aceh kepada media ini, Rabu 4 Desember 2019.

Zulkarnaini sering disapa ZoelSopan itu menyebutkan, dengan diadakan doa bersama di tempat pemakaman GAM yang telah syahid itu menjadi renungan bersama atas jasa mereka yang telah mengorbankan segalanya demi perjuangan Aceh.

Ia juga menyebutkan, sebanyak 11 pemakaman para GAM itu telah direnovasi dan diberi tanda seperti prasasti sebagai bentuk tanda bahwa mereka adalah pejuang GAM yang telah mengorbankan diri demi perjuangan Aceh.

“Renovasi pemakaman ini sebagai bentuk penghargaan, dan ini juga janji saya, jika saya di izinkan Allah menjadi wakil rakyat, maka akan saya renovasi pemakaman GAM dan juga adanya tanda di tempat pemakaman tersebut supaya jelas kepada masyarakat bahwa mereka adalah benar anggota GAM yang syahid pada perjuangan Aceh,” tegasnya

“Memperingati Milad GAM sekaligus berdoa di kuburan tersebut, semoga mereka semua mendapat derajat tinggi disisi Allah SWT, karena besar kali jasa mereka, dengan darah mereka kita hari ini bisa merasakan nikmat damai,” tambah Zoel SoPan

Anggota DPRK Bireuen itu juga berharap dengan peringati Milad GAM ke-43 ini, pemerintah Republik Indonesia benar-benar serius mewujudkan butir-butir kesepakatan yang ada sesuai dengan yang tertuang dalam MoU Helsinki. Kemudian kepada seluruh mantan GAM untuk terus membangun kekompakan sehingga bisa terus bersama membangun Aceh dan bisa membangun posisi tawar dengan pemerintah Indonesia.

“Meunyoe tanyoe rame dan tatem meusaboh, beurangkasoe manteng yo ke geutanyoe dan sebaliknya meunyoe tanyoe cebre maka akan dipeulaku le gob,” tutupnya (YR)