Pertikaian Keuchik di Bireuen dan Warganya Berakhir Damai

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Pertikaian antara M. Jafar Ar selaku Keuchik Gampong Calok, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen dengan Nur Adnaini warga desa setempat berakhir dengan perdamaian.

Perdamaian antara kedua pihak yang berselisih paham tersebut terlaksana di Meunasah Gampong Calok, Minggu 31 Oktober 2021 malam. Di mediasi oleh lembaga Peutuha Peut Gampong, pihak Muspika Kecamatan Simpang Mamplam, Kapolsek Samalanga dan Ketua APDESI Bireuen.

Sebelumnya, pertikaian yang berujung pemukulan itu telah ditempuh dengan beberapa kali mediasi, baik tingkat Gampong hingga tingkat Kecamatan. Namun tidak ada titik temu, sehingga kedua pihak saling membuat laporan polisi.

Namun, cek-cok kedua pihak tersebut kini sudah dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dan masing-masing telah sepakat untuk saling memaafkan, baik secara lisan maupun secara tertulis.

Pada kesempatan itu, M. Jafar yang dinyatakan sebagai pihak pertama dalam ihwal perdamaian itu telah bersedia mengakui kesilapan dan perbuatannya terhadap Nur Adnaini.

“Saya silap. Saya minta maaf beribu-ribu maaf kepada kak Adnen,” ujar M. Jafar.

Ia menyebutkan, bahwa permasalahan ini dapat dijadikan sebagai pengajaran, semoga kedepan hal serupa tidak terjadi lagi.

Selain itu, M. Jafar juga menghimbau untuk semua perangkat gampong Calok kiranya bisa melihat permasalahan itu sebagai contoh, supaya hal seperti itu tidak terulang dan dilakukan oleh orang lain.

“Saya harapkan kepada semua perangkat desa untuk dapat mengambil pengajaran dan instropeksi untuk kedepan, supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Sementara itu, Nur Adnaini yang dalam hal itu, diwakili anaknya Muksalmina dengan kelapangan hati menerima permintaan maaf dari M. Jafar.

Ia juga turut meminta maaf kepada Keuchiek bila selama ini ada selisih paham dan perkataan yang tak berkenan dilontarkan ibunya kepada sang Keuchik tersebut.

Sementara itu Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Bahrul Fazal M. Puteh menyampaikan apresiasi kepada kedua pihak yang bertikai dan Muspika karena sama-sama saling memaafkan.

“Beginilah yang seharusnya terjadi, jika ada pertikaian antara Keuchik dan warga agar diselesaikan di tingkat Gampong terlebih dahulu,” ujar Bahrul

Bahrul juga mengingatkan kepada Keuchik lainnya agar bersikap bijak jika ada keributan di Gampong, ia berharap kejadian ini tidak terulang lagi.

“Semoga menjadi pelajaran bagi Keuchik-Keuchik yang lainnya, sebagai pemimpin harus bersikap lebih profesional dan bijak jika terjadi masalah dengan masyarakatnya,” tutur Bahrul Fazal. (Adam Zainal)