LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Pendiri Lembaga Kemanusiaan Eddie Foudation Dr (Cn). Teuku Eddy Faisal Rusydi, SHI., M.Sc., CM., CTT. (K). diminta sejumlah tokoh dan masyarakat untuk maju sebagai Calon Bupati Bireuen di Pilkada Tahun 2022 mendatang.
Permintaan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya pengusaha muda kelahiran 1982 itu saat ini aktif di berbagai kegiatan sosial yang hampir saban hari menemui masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.
Kepribadian, kecekatan, pendidikan, pengalaman, dan relasi Teuku Eddy dinilai sejumlah kalangan layak memimpin Bireuen kedepannya.
Presiden Dewan Perniagaan Usahawan Kecil Menengah Malaysia (DPUKM) untuk Indonesia saat ini cukup dikenal luas oleh publik, khususnya di Aceh selain aktif di bidang kemanusiaan Teuku Eddy bersama organisasi nir-laba Eddie Foundation juga sangat peduli terhadap prasasti bersejarah warisan kejayaan Islam di Aceh.
Terkait desas desus tersebut, secara terpisah Teuku Eddy yang juga Presiden Direktur Eddie & Global Partners Consulting. PLT Malaysia ini mengakui bahwa dirinya sering diminta oleh Tokoh dan masyarakat yang ditemuinya agar mencalonkan diri di Pilkada 2022 mendatang, namun dalam hal ini Teuku Eddy belum berpikir kearah itu karena saat ini hanya fokus di bidang kemanusiaan.
“Saat ini belum terpikir untuk bertarung di Pilkada 2022 mendatang, saya bersama relawan Eddie Foundation mengikuti panggilan hati untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, apalagi dengan situasi pandemi tentunya kami mengerahkan segala kemampuan untuk membantu dan ringankan beban sesama “, ujar Teuku Eddy, Rabu 20 Januari 2021.
Selain Teuku Eddy Faisal Rusydi juga muncul sejumlah bakal Calon yang kemungkinan akan bertarung di Pilkada Bireuen Tahun 2022 mendatang diantaranya H. Ruslan M. Daud, H. Mukhlis Takabeya, Bahrul Fazal M. Puteh (Ketua APDESI) Mustafa Geulanggang, serta sejumlah tokoh Bireuen lainnya.
Aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) era 1997 ini lahir di Tingkeum Manyang 25 Juni 1982 lalu mengeyam pendidikan Pendidikan di Min Kutablang, MTsN Bustanul Ulum Langsa, SMU Negeri 1 Lhokseumawe, kemudian S-1 di Fakultas Syariah perbandingan Mazhab dan Hukum IAIN Ar Raniry Banda Aceh.
Hijrah ke Ibu Kota pasca damai GAM – RI, Komisaris PT. IRJ Group ini melanjutkan S2 di Magister Perdamain dan Resolusi Konflik Universitas Gajah Madja (UGM) Yogyakarta, kemudian melanjutkan S3 Doktor Konsentrasi Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta.
Selain pendidikan formal Penulis sejumlah buku ternama ini juga pernah mengeyam pendidikan Non Formal di sejumlah lembaga seperti English Maritim Cours Kota Lhokseumawe dan LBA Interlingua Yogyakarta.
Sementara untuk bidang Profesi Teuku pernah mengikuti pendidikan Advokat di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pendidikan Konsultan Hak Kekayaan Intelektual di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung, Mediator di Pusat Mediasi Nasional (PMN) Jakarta, Brevet A dan B Pajak Fakultas Ekonomi TRIEBI Universitas Trisakti, Jakarta.
Saat ini Teuku Eddy meniti karier di Ibu Kota Jakarta sebagai Advokat, Konsultan Hak Kekayaan Intelektual, Mediator, Pengacara Pajak, dan Konsultan Politik. Akan tetapi Ia sangat sering di Aceh dengan ragam gebrakan sosialnya, terus berbuat Teuku Eddy. (Red)