LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Yayasan Seramoe Sejahtera menggelar seminar Hypno Parenting menjadi orang tua Smart dan Workshop perilaku anak dirumah dan di Sekolah pada Sabtu dan Minggu 18-19 Febuari 2023 di Aula Bireuen Jaya
Seminar dan Workshop yang dihadiri oleh puluhan orang tua dan Pengajar Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bireuen itu menghadirkan Pemateri Konsultan Dr. Benny Al Farisi S.Pd MM yang juga merupakan konsultan anak berkebutuhan khusus.
Ketua Yayasan Seramoe Sejahtera Marlina SE mengatakan, pembelajaran di rumah yang dilakukan secara daring selama ini menyebabkan guru tidak bisa memantau langsung perkembangan muridnya.
“Sehingga kami dari Sekolah berbasis terapi yang diterapkan di sekolah Islam Terpadu (SIT) Bintang Bireuen mendatangkan pemateri seorang konsultan dan praktisi Pendidikan,” ujar Marlina yang didampingi Uchtiana S.Pd
Hal itu kata Marlina agar pembinaan karakter terintegrasi dirumah dan di sekolah sehingga dapat selaras, se iya sekata sehingga menjadi anak yang Shaleh Mandiri, Respect dan Terampil (Smart)
“Oleh karena itu Orang Tua atau keluarga berperan penting dalam mendampingi anak saat belajar Daring, pasalnya ada banyak tantangan belajar daring dan tentu saja hal ini membutuhkan adaptasi bersama guru, orang tua dan siswa,” tutur Marlina
Marlina mengungkapkan dalam proses adaptasi terkadang ada beberapa hal yang terjadi di luar kendali guru dan orang tua. Sehingga membutuhkan pendampingan dari psikolog.
“Ada beberapa perilaku siswa yang perlu diwaspadai sebagai pertimbangan berkonsultasi dengan psikolog, terutama ketika muncul perilaku-perilaku yang tidak biasa terjadi.
“Jika ada perubahan perilaku yang cukup drastis dari kebiasaan sehari-hari, patut dicurigai. Orang Tua juga perlu kepekaan untuk menemukan perubahan sikap anaknya, jika menghadapi situasi seperti ini, yang harus dilakukan orang Tua yakni mengajak anak berbicara,” ungkap perempuan yang akrab disapa Ibu Marlin itu
Marlin menyebutkan, keluarga harus bersedia mendengarkan tanpa memberikan penilaian apapun, sehingga anak diajak untuk bisa mengungkapkan apa yang dirasakan dan dipikirkan.
“Keluarga perlu membangun suasana yang aman dan nyaman bagi anak agar bisa berkomunikasi menyampaikan kesulitannya. Kalau anak susah terbuka, bisa berdiskusi bersama untuk menemukan pemecahan permasalahannya,” pungkas Marlina. (Red)