Daerah  

Terkait KEK Arun, Ayah Ishak: ‘Masyarakat Aceh Sabe di Peu Mumang Ngon Ata Sot-sot’

LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Aceh Tgk. Ishak Yusuf menilai tindakan Plt Gubernur Aceh kembali meminta dukungan Pusat terkait Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe patut dipertanyakan.

Hal itu disampaikan oleh Tgk. Ishak terkait pertemuan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk meminta dukungan supaya mempercepat investasi, padahal Sejak penetapannya tanggal 17 Februari 2017 dan diresmikan oleh Presiden Jokowi 2018 lalu mandatnya sudah sangat jelas.

“KEK Arun ini sudah sangat lama digaungkan ke publik bahkan sudah sejak masa Gubernur periode lalu yaitu Zaini Abdullah-Muzakir Manaf dan masyarakat Aceh semua tahu itu sudah wewenang pemerintah Aceh sejak ditetapkan 2017 lalu,” kata pria yang akrab disapa Ayah Ishak tersebut pada Minggu 26 Juli 2020.

Ayah Ishak menilai kinerja Nova Iriansyah sangat lambat terkait KEK Arun, ia mempertanyakan kenapa Pembangunannya harus lagi minta ke Pusat, seolah-olah KEK Arun sudah menjadi wewenang Pusat lagi.

“Padahal ini sudah menjadi wewenang penuh Nova sebagai Kepala Pemerintahan, jika terlalu berharap ke Pusat, saya yakin KEK Arun tidak akan pernah terealisasi, atau jangan-jangan KEK Arun sudah kembali dibawah BUMN lagi? itu juga harus jelas, Masyarakat Aceh Sabe di Pumumang Dengan ata Soet-soet,” ketus mantan staf ahli Ketua DPR Aceh tersebut.

Padahal kata Ayah Ishak, kawasan industri tersebut didukung infrastruktur yang cukup lengkap, seperti pelabuhan, jalan utama, listrik, gas, air bersih, dan lainnya. Namun belum ada tanda-tanda pembangunannya.

“Ini jadi tanda tanya kita semua, apa yang jadi penyebab kendala KEK Arun tersebut tidak jalan pembangunannya hingga kini,” kata Ayah Ishak

Lanjut Ayah Ishak, KEK Arun menjadi satu-satunya harapan untuk menambah pendapatan daerah dan mengurangi pengangguran serta bisa bisa keluar dari keterpurukan Ekonomi.

“Pemerintah Bek Gadoh Mita yang Hana, Aci Peugoet Ata yang Kana Ilee, supaya Aceh bisa keluar dari garis kemiskinan. Aset, kekayaan alam dan dana Otsus berlimpah, tapi Aceh masih berlabel Daerah Termiskin di Sumatera, itu sangat memalukan ” lanjutnya

Ia berharap PLT Gubernur Aceh, yang mengomandani Dewan Kawasan KEK Arun di sisa masa jabatannya untuk segera melakukan komunikasi dengan semua pihak guna mencari solusi terbaik agar KEK Arun bisa segera difungsikan dan segera berjalan.

“Jangan sampai tiap tahun PAD Aceh berkurang, kalau terus berharap di APBA dan Otsus, Aceh akan semakin terpuruk, di sisa masa jabatannya Nova harus mencari formula baru untuk menyelamatkan ekonomi Aceh dari keterpurukan,” pungkas Tgk Ishak Yusuf (Red)