LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Meskipun Pemerintah Aceh dibawah pemerintahan Gubenrnur Nova Iriansyah, sisa 17 bulan terus menjadi sorotan publik Aceh salah satunya pengisian posisi Wagub.
“Sorotan publik yang sangat gencar pasca pelantikan definitif Nova Iriansyah sebagai Gubernur adalah posisi Wakil Gubernur dan beberapa posisi eselon II setelah diberhentikan beberapa waktu lalu, selanjutnya ditunjuk pelaksana tugas (Plt),” demikian disampaikan oleh pengamat kebijakan publik dan politik Aceh pada Jumat 29 Januari 2021.
Menirut Usman lambatnya pengisian posisi Wagub dan beberapa posisi eselon II berstatus (Plt) tentu menghambat berjalannya implementasi berbagai kebijakan dan tata kelola birokrasi pemerintahan Aceh.
“Sudah sepatutnya Gubenur Aceh Nova Iriansyah serius mempersiapkan dan menyegerakan mengisi posisi Wagub yang sudah lama kosong, walaupun itu domainnya partai pengusung, namun Gubernur Aceh Nova Iriansyah punya hak dalam mempercepat dan menentukan pembantunya.
Sebagai orang nomor satu di Aceh Usman menyarankan Nova berpikir untuk kepentingan rakyat dan pembangunan Aceh lebih luas, bukan untuk kepentingan sesaat untuk dirinya dalam pertarungan mempertahankan kekuasaan pada Pilkada tahun 2022 mendatang.
“Harapan rakyat jangan sampai Wagub hanya akan menjadi kompetitor bagi dirinya pada pilkada 2022,” harap akdemisi tersebut
Pemerintah Aceh telah membuka seleksi pengisian posisi jabatan eselon II, dan ada 15 posisi jabatan setingkat eselon II, berdasarkan pengumuman Panitia Seleksi (Pansel) Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Nomor : Peng/Pansel/01/I/2021 yang dikeluarkan Kamis (28/1/2021).
“Kami berharap dalam seleksi terbuka calon posisi kepala dinas dan direktur rumah sakit jangan dijadikan sebagai alasan untuk menempatkan orang-orangnya Gubernur atau Sekda. Jangan sampai pelaksanaan seleksi itu hanya ecek-ecek ataupun sebafas formalitas saja seperti yang sudah-sudah agar memuluskan secara legal meloloskan kroni-kroninya untuk kepentingan pilkada 2022,” lanjut Usman
Dalam hal ini Usman meminta panitia seleksi pejabat eselon II Pemerintah Aceh benar-benar bekerja secara profesional, akuntabel, tanpa intimidasi, tanpa titipan, dan calon-calon nanti yang lolos benar-benar SDM cakap, mumpuni, cerdas, sesuai kemampuan dan benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat. (Red)