LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Suhaimi Hamid, atau akrab disapa Abu Suhai, merupakan tokoh utama hadirnya Training Kader Dakwah (TKD) di Kabupaten Bireuen.
Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) itu, merupakan sang inisiator utama penggagas TKD bagi kalangan pemuda di Bireuen. Gagasan cemerlang politis ulung itu, terbukti diterima banyak pihak.
Diketahui, TKD merupakan program peningkatan kapasitas bagi para pemuda di Bireuen, telah dilaksanakan dihampir semua gampong selama kurang dari setahun ini. Terlepas dari inisiator TKD, Abu Suhai juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Pengarah Forum Pemuda Kader Dakwah (PAKAD) Kabupaten Bireuen.
Abu Suhai adalah orang pertama sebagai anggota dewan yang menganggarkan Dana melalui pokok pikirannya (Pokir) untuk mempersiapkan instruktur-instruktur TKD melibatkan perwakilan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), pendamping desa, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dan Karang Taruna.
“Sebanyak 120 orang, yang dipersiapkan untuk diterjunkan ke 609 desa dalam Kabupaten Bireuen untuk program TDK tersebut,” kata Abu Suhai.
Dia mengatakan, Pokir tersebut juga dianggarkan untuk Apel Siaga Kader Dakwah per Kecamatan yang sekarang sedang berlanjut, dan kegiatan penyusunan modul ilmu Fardhu A’in yang nantinya dibagikan kepada seluruh gampong agar dipahami oleh para pemuda dalam mengamalkannya.
Lebih lanjut, Abu Suhai juga menganggarkan anggaran untuk pembuatan Kartu Pemuda Kader Dakwah sebagai alat pengenal, juga untuk mendapatkan pemanfaatan layanan lainnya kedepan. “Kartu tersebut akan dibagikan dalam tahun ini juga, untuk tahap awal sebanyak 4000 alumni TKD terpilih,” tuturnya.
Ditemui lintasnasional, Rabu 18 Oktober 2023, Abu Suhai mengaku, berinisiatif melaksanakan TKD dengan tujuan melatih para pemuda di setiap gampong di Bireuen agar lebih berani berbicara di depan, berani memberikan pendangan, serta untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.
“Dengan adanya TKD, tentunya para pemuda harus lebih peka kedepannya terhadap persoalan umat yang semakin komplek,” ujarnya.
Tujuan Abu Suhai mencetuskan TKD, tak lain untuk mengatasi atau menyangkal kaula muda terhadap dampak perkembangan judi online yang semakin marak, dan peredaran gelap narkotika yang sudah terang-terangan, yang mayoritasnya melibatkan para pemuda di gampong-gampong.
“Ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kita semua, sehingga mereka butuh didikan yang komplit dan TKD salah satu solusinya,” tukas Abu Suhai.
Abu Suhai berharap, dengan hadirnya pelatihan seperti ini, dapat meningkatkan pengetahuan agama bagi kalangan pemuda. “Moral generasi muda semakin hari semakin terjerumus kedalam hal-hal yang merugikan. Dengan adanya pelatihan TKD seperti ini, mudah-mudahan pemuda mampu terhindar dari perbuatan yang dilarang agama, dan juga semakin bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT,” harap Abu Suhai.
Abu Suhai menyebutkan, pemuda merupakan garda terdepan yang akan memimpin masa depan bangsa. Karenanya, harus terus belajar agar memiliki pengetahuan ilmu agama yang luas.
“Saat ini, sudah banyak generasi muda kita yang menjadi korban judi online dan narkoba. Tentu hal itu dapat merusak generasi muda itu sendiri, dan dapat mencoreng nama baik Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri,” paparnya.
Maka dari itu, sebut Abu Suhai, tujuan penyelenggaraan kegiatan pelatihan TKD, yaitu menyiapkan Tenaga Kader Dakwah dan syiar Islam yang siap terjun berdakwah untuk membentuk para pemuda agar dapat melakukan hal-hal positif dan meninggalkan hal-hal yang dapat merusak generasi muda itu sendiri. (AZ/Red)