LINTAS NASIONAL – JAWA TIMUR, Proyek pembangunan jalan rabat beton yang terletak di Dusun Bungkadang, Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk yang di anggarkan senilai Rp 76.0.56,000.00 yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2022, akan dilaporkan ke inspektorat Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Rabu 30 November 2022
Anggaran DD atau Dana Desa yang digelontorkan pemerintah pusat untuk desa sangat besar, kesemuanya itu untuk meningkatkan roda pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Namun diduga ada pihak-pihak yang mencari keuntungan pribadi dengan mengerjakan proyek asal jadi tanpa mematuhi ketentuan Juknis
Terkait kegiatan monitoring, Camat Guluk- Guluk, Mohammad Rais Yusuf E.Sos mengatakan jika hasil Monev bersama Muspika dan pendamping sudah dibenahi dan misalnya ada yang kekurangan volumenya akan direkomendasi penambahan.
“Jika ditemukan kekurangan volume akan direkomindasi segara ditambah kalau soal RAB itu bukan urusan kami itu urusan pendamping,” terangnya saat di konfirmasikan oleh media ini.
Menanggapi hal itu, Aktivis Sumenep Ridhawi mengatakan pembangunan rabat beton di jalan di Dusun Bungkadang, Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk sangat tidak sesuai dengan teknis pekerjaan diduga terjadi kongkalingkong saat dilakukan monev.
“Saya bingung dengan metode monev pihak Kecamatan Pamarayan, saya meminta kepada inspektorat untuk mengaudit sekaligus memonitoring jalan rabat beton Dusun Bungkadang, Desa Ketawang Laok, dan jangan cuma diperbaiki tanpa alasan masih pemeliharaan namun harus tahu dari sisi awal pekerjaannya ,” tegas pria yang akrab disapa Rid itu
Rid menegaskan apabila terjadi penyimpangan anggaran secara sengaja, ia berharap segera diproses hukum agar menimbulkan efek jera.
Pasalnya proyek tersebut yang di anggarkan senilai Rp 76.0.56,000.00 yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2022 sudah hancur dan berantakan.
Proyek jalan rabat beton yang baru baru seumur jagung jadi sorotan warga setempat lantaran pengecorannya berhamburan dan hancur jadi debu.
Hal ini terkuak saat tim investigasi media ini turun ke lapangan bahwa proyek tersebut dalam kondisi amburadul dan hancur. (Mas Biron)