LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Menyikapi banyaknya korban kecelakaan dalam beberapa hari terakhir, politisi Partai Aceh Zulkarnaini bersama camat dan tokoh juga masyarakat turun langsung menutupi lubang maut yang bertaburan dengan pasir dan batu (sirtu) di sepanjang jalan utama kecamatan Makmur pada Sabtu 2 Oktober 2019.
Kerja nyata anggota DPRK Bireuen periode 2019 – 2024 bersama tokoh dan masyarakat makmur ini menyusul dua hari lalu, Kamis 31 Oktober salah satu warga desa Leubu Cot M.Yacob kecelakaan jatuh saat hujan lebat mengguyur daerah tersebut sehingga korban terpaksa dievakusi ke puskesmas karena mengalami luka .
“Dia jatuh ketika hujan lebat dan mengenangi badan jalan yang berlubang di depan TK Cut Nyak Asiah, Leubu Me dan ini untuk yang kesekian kalinya berjatuhan,” kata Muhammad warga Leubu Cot.
Menurut Zulkarnaini, Kondisi jalan seperti ini seharusnya segera disikapi pemerintah kabupaten Bireuen karena menurut Undang – Undang nomor 22 Tahun 2009 pasal 24 tentang lalu lintas dan angkutan laut ayat 1 berbunyi Penyelenggara jalan wajib segera dan patut untuk memperbaiki jalan yang rusak yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
Sementara ayat 2 menjelaskan, dalam hal belum dapat dilakukan perbaikan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, penyelenggara jalan wajib memberi tanda atau rambu pada jalan yang rusak untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Ini tidak dilakukan , karena setiap kecelakaan yang diakibatkan oleh kerusakan jalan, itu tanggung jawab pemerintah ,” jelas Zulkarnaini atau Zoel Sopan saat istirahat meratakan Sirtu.
Aksi sosial mencegah korban berikutnya dengan material yang disediakan Zulkarnaini ini juga turut disertai camat Makmur, Azmi S.Ag, Imum Mukim Suka Makmur Muhammad Abdullah, Ketua Asosiasi Keuchik Sabri Thaeb, Anggota PMI Makmur Baihaqi dan masyarakat lainnya berlangsung dari pukul 12.00 sampai 17.00 WIB mulai dari simpang Leubu hingga ke kawasan Desa Tringgadeng.
Menyangkut kondisi sarana transportasi yang rusak parah , masyarakat Makmur sangat kecewa dengan pembiaran lobang menganga begitu saja.
Padahal rekanan saat ini sedang memperbaiki separuh jalan ini mulai dari Lapehan Mesjid sampai Tringgadeng dengan anggaran Rp 2 milyar lebih, namun tidak satupun dum truk pembawa material base cost menyisihkan sedikit untuk menutup lobang.
“Kami heran dengan kontraktor sedikitpun tak mau peduli, truk pembawa material mau saja mengelak lobang lobang tersebut. Pakoen han jido uruknyan sep gawat ka,” ucap Idris warga leubu dengan nada kecewa.
Penimbunan yang dilakukan pemerhati Makmur ini berjalan lancar dan puluhan lobang berhasil ditimbun sehingga pengguna jalan tidak lagi harus mengelak perangkap yang selama ini siap menerkam mereka.
Walau demikian ada beberapa titik yang belum tertangani di sekitar desa Tringgadeng dan ini akan segera ditindaklanjuti.
“Insya Allah yang belum selesai ditimbun akan kita atasi segera,” tegas Baihaqi anggota Komunitas Seumike Makmur . (YR)