Iklan DPRK Aceh Utara untuk JMSI

Iklan Lintas Nasional

Aulia Sofyan Bukan Harapan Pemuda Bireuen

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, “Meusapat lam piasan seni, pemuda Bireuen peukong silaturahmi”, demikianlah bunyi di flyer-flyer dan spanduk acara peringatan Sumpah Pemuda ke- 94 yang digagas oleh Lintas pemuda kabupaten Bireuen dari berbagai organisasi, di halaman Pendopo Bupati Bireuen pada Senin malam 31 Oktober 2022.

Riuh bergema, desir telapak, gelagak tawa, cakap-cakap para peserta sebelum piasan anak muda dibuka, berseteru dengan rintik hujan yang selepas maghrib—isya sempat bersemai mengawal malam.

Sementara hawa bumi tak tinggal diam, sekata berpadu—padan dengan keadaan. Hujan reda, para panitia terlihat mulai sigap membuka acara. Para peserta terus berdatangan bak tamu istimewa yang diundang semulai rasa.

Rata-rata, peserta yang datang dari kalangan muda-mudi yang berasal dari lintas organisasi dan universitas-universitas yang ada di Bireuen. Lalu dari mereka satu persatu mencari tempat, untuk menyaksikan penampilan-penampilan yang ditampilkan malam itu.

Acara resmi dibuka, suara rapai bergema bersama lantunan syair dan hentak tangan para penabuh, lamat-lamat ritmis bersama para undangan yang berhadir. Tepuk tangan bergelegar, sorak-sorai para tamu menyingkap hawa sejuk Bireuen seusai hujan reda.

Penampilan rapai telah usai, kemudian berganti dengan pembacaan puisi, penuh rima-rima, penuh arti, ritmis sajak-sajak menghiasi “Piasan Seni”, di halaman Pendopo Bupati Bireuen.

Malam masih panjang, muda-mudi terus bersorak-sorai, berdatangan memenuhi halaman pendopo kebanggaan masyarakat Kota Juang, menghadiri acara “Piasan Seni Aneuk Muda Bireuen” menyambut hari Sumpah Pemuda ke-94.

Piasan seni itu lamat-lamat menyeruak, menyibak Batee Kureng dan pusat kota Juang yang riang. Para peserta khatam berpangku tangan, di depan para penampil yang khatam menampil ragam penampilan, dimulai dari rapai, laporan panitia acara, sambutan Dinas terkait, ultimatum sumpah pemuda. Inkrah dibaca.

Lalu, dilanjutkan dengan tarian Ratoh Jaroe, bergulir ke pembacaan puisi lagi, stand up komedi, berganti ke akustik, kemudian diiringi tari saman, tuntas dicecar oleh anak-anak muda di malam yang gempita dan, lagi-lagi bermacam kemampuan ditampilkan. Lengkap dan tuntas.

Tarmizi Badai selaku ketua Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Kabupaten Bireuen kepada lintasnasional.com, dini hari Selasa, 01 September 2022. mengatakan, di sebalik kemeriahan itu semua ada sedikit rasa kecewa.

Pasalnya, Penjabat Bupati (Pj) Bireuen Dr Aulia Sofyan, Ph.D yang jauh-jauh hari telah diharapkan hadir bersama dengan para pemuda tak nampak bayangannya di kursi yang telah disediakan semenjak sebelum acara.

Pantauan lintasnasional.com, dari bisik-bisik beberapa anak muda yang terlibat sebagai panitia, amat menyayangkan atas ketidakikutsertaan Pj. Bupati Bireuen dalam acara tersebut.

Tak berhadirnya Pj. Bupati dalam acara Sumpah Pemuda yang digagas oleh lintas organisasi kepemudaan di Bireuen, Senin Malam, 31 Oktober 2022 menyingkap sebuah bentuk kekecewaan yang mendalam bagi anak muda yang telah berupaya menyatukan diri untuk masa hadapan Bireuen yang satu; satu tujuan, satu harapan dan satu cita-cita.

“Rupanya, Aulia Sofyan bukan harapan kita, para pemuda Bireuen,” katanya.

Tarmizi Badai menuturkan, pihaknya selaku panitia telah jauh-jauh hari mengkonfirmasi akan kehadiran Pj. Bupati pada acara yang diselenggarakan Senin malam tadi. “Kita memutuskan membuat acara ini sesuai dengan jadwal Pj. Bupati”.

Lebih lanjut sebut Tarmizi Badai, semua anak muda yang terlibat dalam kepanitiaan merasa kecewa dengan ketidakhadiran Pj. Bupati di tengah-tengah pemuda Bireuen yang memenuhi halaman pendopo semalam.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil konsultasi dan diskusi dengan pihak Humas pemerintah kabupaten Bireuen, bahwa jadwal acara semalam disesuaikan dengan jadwal Pj. Bupati.

“Maknanya mengatakan acara semalam ada Pj. Bupati hadir dalam acara pemuda. Sebelumnya Pj. Bupati telah mengatakan bila ada waktu dia hadir. Tapia acara semalam telah kita sesuaikan dengan jadwal Pj. Bupati,” ungkapnya.

Selain itu, Tarmizi Badai juga menuturkan dalam hal ini semua ketua OKP dan Ormas yang terlibat dalam acara Sumpah Pemuda semalam merasa kecewa.

“Pj. Bupati terkesan tidak mengindahkan keinginan pemuda Bireuen,” ujarnya.

Disamping itu, kata Tarmizi Badai, bukti lain bahwa Pj. Bupati tidak peduli hanya dengan mengutuskan Kepala Bidang Pemuda, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Bireuen.

“Ini bentuk kekecewaan terbesar pemuda,” tukasnya.

Tarmizi Badai juga menguraikan, sebelumnya pada beberapa kali audiensi Pj. Bupati mengatakan tidak ada anggaran. Padahal poin yang kami minta dan kami tuntut adalah dukung moril, berupa fasilitas yang bisa digunakan, baik tenda dan kursi, juga sound system.

Sejauh ini, kata Tarmizi Badai lagi, pada dasarnya pemuda merupakan bagian dari pemerintahan yang wajib didukung dan diayomi oleh pemerintah. Namun, selama ini kepedulian terhadap pemuda kurang sekali. Harapannya, Pj. Bupati adanya secuil rasa peduli terhadap pemuda.
“Jangan kesannya, disaat ada ktikitakan dari pemuda baru dipanggil,” paparnya.

Sementara itu, Pj. Bupati Bireuen dihubungi via pesan WhatsApp belum memberikan keterangan apapun, meskipun pesan yang dikirimkan lintasnasional.com tercentrang Dua,” (AZ)