Daerah  

Bertambah 168 Kasus, Positif Covid19 di Aceh Tembus 1043

LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Pasien C-19 di Aceh bertambah sebanyak 168 kasus pada Senin, 17 Agustus 2020. Sehingga, total pasien positif C-19 di Tanah Tencong tembus pada angka 1043 orang.

Hal tersebut berdasarkan data yang diupdate di website Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Senin, 17 Agustus 2020 pukul 18.07 WIB.

Data tersebut juga menyebutkan, 168 pasien tambahan itu tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Aceh Besar menjadi kabupaten penyumbang tambahan terbanyak, yakni 54 kasus, disusul Kota Banda Aceh sebanyak 50 kasus.

Selanjutnya, luar daerah bertambah 12 kasus. Lalu, Aceh Tengah dan Langsa masing-masing 7 kasus. Kemudian, Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Utara dan Lhokseumawe masing-masing bertambah 6 kasus.

Saya berpesan, tingkat risiko kita termasuk yang paling tinggi untuk saat ini di Indonesia.

Kemudian, Pidie bertambah 4 kasus, Aceh Singkil, Nagan Raya, Aceh Tamiang, dan Subulussalam masing-masing bertambah 2 kasus. Lalu, disusul Bireuen dan Abdya masing-masing 1 kasus.

Dari total 1043 kasus, 735 di antaranya masih dirawat atau isolasi mandiri, 280 orang sudah sembuh dan 28 orang meninggal dunia.

Sedangkan PDP bertambah 4 kasus, sehingga total menjadi 194 kasus. Dari jumlah ini, 166 orang sudah sehat dan dibolehkan pulang, 22 masih dirawat dan 6 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan meskipun di tengah pandemi, semangat untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia tidak pernah redup di hati anak bangsa.

“Semangat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan tetap tertancap di dada kita sehingga dalam suasana yang prihatin pun, kita tetap melanjutkan tugas-tugas negara walaupun harus dikondisikan sesuai protokol kesehatan,” katanya dalam upacara HUT ke-75 RI di Banda Aceh, Senin, 17 Agustus 2020.

Dalam kesempatan itu Nova juga menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat Aceh agar terus menjaga diri agar tidak terpapar virus C-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Ia mengatakan, tingkat risiko penyebaran virus C-19 di Aceh termasuk yang paling tinggi di Indonesia di mana tingkat kesembuhan yang rendah dan tingkat terpapar tinggi.

“Saya berpesan, tingkat risiko kita termasuk yang paling tinggi untuk saat ini di Indonesia,” ujar Nova.

Nova juga mengingatkan masyarakat bahwa virus C-19 adalah nyata dan bukan rekayasa. Untuk itu masyarakat diminta tetap menjaga kesehatan diri dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Kita doakan vaksinnya segera ditemukan,” ujar Nova. (Tagar)