LINTAS NASIONAL – ACEH UTARA,
Ratusan Kepala Desa atau Keuchik dari 15 Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dikabarkan berangkat ke Bogor Jawa Barat secara bertahap untuk mengikuti Bimbingan Teknik (Bimtek).
Menurut informasi setiap Desa menggelontorkan Dana 30 Juta mengirimkan 2 peserta untuk mengikuti Bimtek tentang pengolahan dan produksi pupuk organik.
Pesesrta dari Empat Kecamatan yang sudah berangkat pada 9 Mei 2022 yakni Kecamatan Lhoksukon, Cot Girek, Syamtalira Aron dan Kecamatan Tanah Luas.
Bimtek yang menggunakan Dana Desa itu mendapat sorotan dari sejumlah pihak maupun masyarakat Aceh Utara, banyak pihak yang menuding, Bimtek tersebut hanya sekedar jalan-jalan atau refreshing untuk menghabiskan anggaran.
“Pelatihan itu hanya sekedar jalan-jalan untuk menghabiskan Dana Desa, “paleng ijak peubulat- bulat bola sente nyan,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Ia juga mempertanyakan urgensi Bimtek ke Bogor, padahal kondisi Daerah sedang kritis, kenapa tidak dibuat di Kabupaten saja.
“Seharusnya demi meningkatkan perekonomian, Bimtek digelar di daerah saja dengan mendatangkan pemateri dari Bogor, kenapa harus menghabiskan uang ke Daerah orang,” ketusnya
Sementara warga lainnya, Ismail berharap para Keuchik yang mengikuti Bimtek di Bogor saat pulang sudah bisa mengajarkan masyarakat tentang pembuatan pupuk organik.
“Setelah mengikuti Bimtek Keuchik- Keuchik di Aceh Utara tambah pintar, apalagi belajar cara membuat pupuk organik, tahun depan petani tidak perlu lagi membeli pupuk dengan harga mahal, tapi sudah ada pupuk hasil produksi pupuk Gampong,” ujar Ismail yang merupakan warga Kecamatan Cot Girek.
Selanjutnya kata Ismail, selain bisa menimba ilmu dan menambah wawasan, Keuchik juga bisa refreshing setahun sekali di luar daerah.
“Selain untuk menimba ilmu dan mendapatkan wawasan baru, Keuchik berkesempatan untuk refresing dan berleha -leha untuk melepaskan penat,” ujarnya.
Sementara salah satu warga Lhoksukon menanggapi dengan nyeleneh, ia menilai Keuchik yang mengikuti Bimtek ke Bogor sewaktu pulang tidak ada aksi apa-apa namun hanya menghabiskan anggaran Desa.
“Jak Bimtek, abeh peng Gampong peut amak, wate woe lage yang kana , abeh batre bak jak peu bulat-bulat sente,” (jangan setelah ikut bimtek seperti yang sudah ada, habis batre menyetel bulat cahaya senter),” celoteh warga tersebut
Lanjutnya, jika benar benar serius dan ada tindak lanjut semua Desa yang telah ikut bimtek akan mampu memproduksi pupuk organik, dipastikan Kabupaten Aceh Utara tapi akan banjir pupuk kedepannya
“Luar biasa, jika hasil Bimtek akan ditindaklanjuti oleh Keuchik, Aceh Utara bukan hanya banjir air hujan, akan tetapi akan banjir pupuk, sebab seluruh Gampong di Kabupaten Aceh Utara akan memproduksi pupuk,” tutupnya
Bimtek Keuchik se Aceh Utara dikabarkan dilaksanakan oleh ‘Lembaga Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Putra Bangsa’, beralamat di Tebing Tinggi, Sumatera Utara dengan estimasi biaya 15 juta per peserta, rata-rata setiap Desa mengirimkan du delegasi dengan total anggaran 30 Juta (Munawir)