LINTAS NASIONAL – ACEH TIMUR, Sejumlah LSM dan masyarakat Aceh Timur menyoroti pelaksanaan Bimtek yang diikuti oleh sejumlah Keuchik dan perangkat Desa yang digelar si Hotel Royal Idi yang dimulai dari Tanggal 22 hingga 30 Agustus 2020.
Pasalnya Bimtek tersebut dilaksanakan dengan menggunakan Dana Desa sebesar 5 juta per orang, rata-rata untuk setiap Gampong diikuti oleh 4 orang berarti dana yang dihabiskan sebesar 20 juta.
Bimtek dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Aparatur Negara (LEMPANA) yang berasal dari Medan Sumatera Utara dengan mengusung tema ” Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa Dalam Percepatan Pelaksanaan Program Gampong”.
Sementara untuk pemateri diisi oleh sejumlah pejabat dari Pemkab Aceh Timur diantaranya Inspektorat, Dinas PMG, Kabag Pemerintahan dan Kabag Hukum.
Ketua Umum LEMPANA Rahmad Prayuda SE yang dihubungi lintasnasional.com pada Minggu 23 Agustus 2020 mengatakan acara Bimtek tersebut terlaksana berkat kerjasama dengan sejumlah Keuchik, tidak ada kaitannya dengan Pemkab dan pihak lainnya.
Rahmad mengatakan sejak 2019 LEMPANA sudah melakukan sosialisasi dan mengajukan proposal pelaksanaan Bimtek ke sejumlah Keuchik di Aceh Timur dan pada waktu itu tidak ada anggaran maka disepakati akan digelar pada Tahun 2020.
“Setelah mendapat persetujuan, berencana melaksanakan pada Bulan Maret 2020 lalu Karena pandemi Covid19 maka kita melaksanakannya pada Bulan ini (Agustus, Red),” kata Rahmad
Lebih lanjut ia mengatakan terkait acara digelar ditengah pademi Covid19 namun sudah mendapat persetujuan dari Dinas Kesehatan dan Pemkab Aceh Timur.
“Setelah melakukan koordinasi dengan Pemkab dan Dinkes maka Bimtek kita laksanakan dengan mengikuti protokoler kesehatan,” lanjut Rahmad
Sementara untuk peserta Rahmad merincikan 88 peserta dari Keuchik,
Sekdes direncanakan 44 peserta sedangkan Kaur direncanakan 41 peserta dan dari Tuha Peut untuk saat ini baru 16 orang yang mendaftar. (Kanza)