LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Sebuah pertunjukan sendra tari yang digarap oleh seniman Bireuen, Novianti MR tampil memeriahkan peresmian Museum Pendopo Bireuen, Senin 20 Desember 2021 di halaman Pendopo Bupati setempat.
Acara tersebut dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen melalui Bidang Kebudayaan.
Dalam pertunjukan itu, sendra tari yang ditampilkan oleh para penari dari Bireuen itu melambangkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap agresi Belanda.
Pertunjukan itu memukau pandangan semua tamu undangan di Grand Launching Museum Kota Juang Bireuen di halaman Pendopo.
Peresmian Museum Kota Juang Bireuen diwarnai dengan Hadirnya Presiden Republik Indonesia Pertama Ir. H. Soekarno, yang diperankan oleh Saed Muhammad dari lembaga Seni dan sastra Rangkang Sastra, didampingi oleh Kolonel Husen Yusuf diperankan oleh Muhammad Iqbal, dan Teungku Daud Beureueh yang diperankan Imamul Muttaqin selaku ketua Rangkang Sastra.
Tentunya yang hadir bukan Bung Karno dan Daud Beureueh asli, namun ini hanya kilas balik yang menunjukkan bahwa pendiri bangsa itu pernah memimpin Indonesia dari Bireuen disaat agresi Belanda ke II.
Sementara itu, Bupati Bireuen H. Muzakkar A. Gani bertindak langsung meresmikan Pendopo Bupati Bireuen sebagai Museum Pendopo Bireuen.
“Dalam sejarahnya, Soekarno pernah menginap di Pendopo Bireuen selama 12 hari,” kata Muzakkar.
Ia mengatakan, dari Bireuen Soekarno mengumumkan bahwa Indonesia belum jatuh ke tangan Belanda melalui Radio Rimba Raya.
Bireuen dijadikan situs Cagar Budaya ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Bireuen Muzakkar A. Gani
Acara itu dihadiri para saksi sejarah Pendopo Bireuen, Ar. Juli ahli waris pendiri Radio Rimba Raya, Ahli Waris Kolonel Husen Yusuf yang merupakan Komnadan Divisi 10 dalam agresi ke II Belanda serta para tamu undangan lainnya dari Forkopimda (AN)