LINTASNASIONAL – Sumenep, Pada Januari 2021 di Sumenep terjadi inflasi sebesar 0,06 persen. Angka ini di bawah angka inflasi Jawa Timur dan Nasional yang berada di angka 0,32 persen dan 0,26 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Syaiful Rahman mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Ada 8 kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,0178 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,0131 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,0095 persen.
Selain itu juga kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0086 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0061 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,0029 persen; kelompok transportasi sebesar 0,002 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,0002 persen.
“Adapun 3 kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok kesehatan; kelompok pendidikan; dan kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran,” ujar Syaiful Rahman dalam rilisnya, pada Senin (08/02/2021).
Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Sumenep pada Januari 2021 adalah naiknya cabai rawit, tahu mentah, bayam, ketimun dan pindang asin. Adapun sebaliknya Komoditas utama yang menghambat inflasi yaitu telur ayam ras, cabai merah, bawang merah, tomat dan daging ayam ras.
Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 1,58 persen berada di atas angka Jawa Timur dan berada pada angka 1,25 persen dan 1,55 persen. (sri/red)