LINTAS NASIONAL – ACEH TIMUR, Ditengah meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh sejumlah Keuchik dan aparatur Gampong di Aceh Timur mengikuti Bimtek yang di selenggarakan oleh salah satu LSM Lembaga Pengembangan Aparatur Negara (LEMPANA) di Hotel Royal Idi.
Hal ini di sampaikan oleh Kepala Perwakilan YARA Aceh Timur, Tgk. Indra Kusmeran, SH, ia menuding pihak Keuchik telah berfoya-foya terhadap penggunaan dana desa ditengah menghadapi pademi Covid19.
Karena menurut Tgk. Indra, berdasarkan informasi yang diterima YARA pelaksanaan Bimtek tersebut menggunakan dana desa sebesar 15 dan 20 Juta untuk setiap desa.
“Bimtek tersebut dimulai pada Sabtu 22 hingga 30 Agustus 2020 diikuti oleh Empat orang setiap Desa, untuk setiap orang dianggarkan 5 juta Rupiah, namun ada juga desa yang diikuti oleh 3 orang,” kata Tgk. Indra kepada lintasnasional.com pada Minggu 23 Agustus 2020.
YARA juga menilai Bimtek Keuchik dan perangkat desa terkesan sangat dipaksakan karena terdapat sejumlah Pejabat Aceh Timur yang menjadi pemateri.
“Acara ini sangat dipaksakan, kita menduga sarat kepentingan dan sangat disayangkan karena digelar di tengah meningkatnya Wabah Virus Covid- 19 di Aceh,” ungkap Indra Minggu 23 Agustus 2020.
Indra juga sangat menyesalkan sikap Pemkab Aceh Timur yang memberikan Izin kepada Para Keuchik untuk mengikuti acara tersebut, padahal para Pejabat juga mengetahui kondisi darurat Kesehatan di Aceh semakin mengkhawatirkan.
Menurut Indra, anggaran Desa pada Tahun ini sesuai dengan arahan Kemenkeu di fokuskan kepada penanganan Covid-19, tetapi dalam praketknya para Keuchik justru menganggarkan pada kegiatan rutin tahunan tersebut.
“Dalam amatan YARA, anggaran dana desa sesuai dengan intruksi kemenkeu harus di fokuskan pada penanganan Covid-19 dan padat karya tunai bukan untuk mengikuti Bimtek,” jelas indra
Indra berharap, Agar Tim Gugus Tugas Covid-19 untuk segera memgambil tindakan, dimana didalamnya juga terdapat unsur Polri dalam hal ini Polres Aceh Timur.
“Kami minta untuk menindak pelaksanaan acara tersebut, karena apa yang dilakukan oleh Para Keuchik tersebut sangat melukai hati masyarakat karena hingga saat ini masih ada yang belum menerima BLT,” tutup Indra (Red)