
LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Peusangan Subarni Jailani membantah bahwa dirinya dalang dari Bimtek atau Studi Banding Sekdes se Kabupaten Bireuen ke Lombok yang direncanakan pada 20 Oktober 2022 mendatang.
“Tidak, saya tidak tahu menahu terkait studi banding Sekdes yang menggunakan Dana Desa ke Lombok, saya ikut saja dalam kapasitas BKAD” ujar Keuchik Subarni pada Rabu 12 Oktober 2022
Subarni mengatakan, terkait undangan Studi Banding Sekdes ke Lombok, sebagai Ketua BKAD dirinya akan melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan Keuchik lainnya.
“Terkait keberangkatan, sebagai Ketua BKAD akan duduk rapat dulu dengan Keuchik se Kecamatan Peusangan, apakah berangkat atau tidak, itu tergantung kesepakatan,” lanjutnya
Dirinya juga mengakui telah menerima undangan Studi banding Sekdes ke Lombok dari lembaga Manajemen dan Edukasi dengan anggaran 7,5 juta per Desa yang akan diberangkatkan pada 20 Oktober mendatang.
“Saya ikut bagaimana kesepakatan BKAD lainnya di 17 Kecamatan, yang jelas bukan saya yang menginisiasi Studi Banding tersebut, kapasitas saya hanya BKAD Peusangan,” imbuhnya
Namun menurut pengakuan salah satu Ketua BKAD yang juga telah menerima undangan Studi Banding tersebut mengatakan bahwa yang bermain di belakang layar adalah Keuchik Subarni.
“Dugaan saya itu ide dari Ketua BKAD Peusangan Keuchik Subarni, karena beberapa waktu lalu ia sukses menggelar Bimtek di Lombok, tapi untuk pastinya tanya saja ke yang bersangkutan,” ujar BKAD yang minta namanya dirahasiakan.
Sebelumnya diberitakan Dana Desa di Bireuen akan kembali terkuras senilai Miliaran Rupiah, pasalnya Sekretaris Desa (Sekdes) se Kabupaten Bireuen direncanakan akan mengikuti studi banding ke Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Tanggal 20 Oktober 2022 mendatang.
Dalam surat undangan yang diterima lintasnasional.com pada Rabu 12 Oktober 2022, Bimtek atau Studi Banding Sekdes digelar oleh Lembaga Manajemen dan Edukasi yang beralamat di Jl. Bakti No.44, Desa Bandar Bireuen, Kec. Kota Juang Kabupaten Bireuen.
Undangan studi banding ditujukan kepada Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) se Kabupaten Bireuen dengan biaya pelatihan 7,5 juta menggunakan Dana Desa masing-masing.
“Pembayaran Biaya Kontribusi kegiatan dapat disetorkan oleh Peserta selambatnya 3 Hari
sebelum Pelaksanaan Kegiatan, Konfirmasi pembayaran Hubungi 082164880540 (Drs. Iskandar),” demikian isi surat undangan tersebut.
Jika Bimtek Sekdes terlaksana sesuai dengan yang direncanakan oleh Lembaga tersebut Dana Desa di Kabupaten Bireuen akan Terkuras 9 Miliar lebih karena selain kontribusi per Desa 7,5 juta ditambah lagi uang transportasi PP dan uang saku senilai 7,5 juta, jika di total Desa harus mengeluarkan biaya mencapai 15 Juta.
Menurut informasi yang beredar Studi Banding Sekdes tersebut diduga didalangi oleh Ketua BKAD Peusangan Keuchik Subarni dengan menggunakan lembaga pihak Ketiga.
Sebelumnya Subarni juga telah membawa Keuchik di Kecamatan Peusangan mengikuti Bimtek ke Lombok, Bimtek Keuchik tersebut dinilai bermasalah karena Camat setempat menolak menandatangani Surat Perintah Tugas (SPT). (AN/Reza)